Ali BD Resmikan Lima Pasar Tradisional

PERESMIAN: Bupati Lotim, Ali BD, didampingi Wabup Hairul Warisin, menandatangani prasasti peresmian lima pasar yang dibangun Pemkab Lotim pada tahun anggaran 2016, Senin (6/3) (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG–Bupati Lombok Timur (Lotim), Ali Bin Dahlan atau akrab disapa Ali BD, Senin kemarin (6/3), meresmikan lima pasar tradisional yang dibangun pada anggaran tahun 2016. Dalam sambutan, Bupati Lotim ini mengatakan, bahwa peresmian pasar-pasar ini sebagai upaya meningkatkan ekonomi masyarakat, dan sebagai salah satu tempat transaksi kebutuhan sehari-hari.

“Jadi yang diresmikan pada hari ini ada lima pasar, diantaranya Pasar Sakra, Pasar Pringgabaya, Pasar Pemotong perluasan Pasar Pancor, dan pembangunan Pasar Bersih Masbagik yang semata-mata adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Kelima pasar yang dibangun di beberapa kecamatan Lotim ini menghabiskan dana yang berbeda-beda, dimana untuk Pasar Sakra menhabiskan dana sebesar Rp. 11.458.749.000, yang terdiri dari bangunan Ruko sebanyak 13 unit, Kios sebanyak 33 unit, Los Pasar sebanyak 4 unit, dan fasilitas lainnya sebanyak satu paket.

Baca Juga :  Warga Pringgabaya Hentikan Pembangunan Pasar

Sementara untuk Pasar Tradisional Pringgabaya menghabiskan dana sebesar Rp 9.517.335.000, yang rinciannya adalah bangunan Ruko sebanyak 12 unit, Kios 25 unit, Los Pasar 4 unit dan fasilitas pendukung satu paket.

Pasar Paok Motong menghabiskan dana sebesar Rp.5.735.540.000, yang mana dana-dana tersebut diperuntukkan bagi pembangunan Kios atau Toko sebanyak 24 unit, Los Pasar 4 unit dan fasilitas pendukung lainnya.

[postingan number=3 tag=”pasar”]

Selain itu, untuk perluasan Pasar Pancor menghabiskan dana sebesar Rp 2.371.637.000, terdiri dari bangunan Kios sebanyak 9 unit, dan Los Pasar sebanyak 2 Unit. Sedangkan untuk Pasar Bersih Masbagik menghabiskan dana sebesar Rp 6.469.460.000, yang di peruntukkan untuk pembangunan Ruko sebanyak 37 unit. “Secara keseluruhan pemerintah menghabiskan dana sebesar 35.552.721.000, yang semuanya berasal dari anggaran tahun 2016,” tegasnya.

Baca Juga :  Kalah Saing Jual Beli Online, Penjualan Smartphone Menurun

Namun yang mengherankan sambung Bupati, masih ada desa-desa yang membuat “Pasar Kaget” sekali seminggu, sehingga aktifitasnya itu mengganggu jalan, dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain. Kalaupun pemerintah desa ingin membuat Pasar Kaget, sebaiknya mereka memanfaatkan tanah pecatu, sehingga kebersihan desa bisa tetap terjaga. “Jadi hal ini menjadi pekerjaan semua orang. Jangan hanya pikirkan pendapatan saja, namun kebersihan tidak terjaga,” sindir Ali BD.

Sementara Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lotim, Salmun Rahman mengatakan, peresmian sejumlah pasar ini sebagai salah satu cara untuk meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dimana untuk tahun ini pemerintah telah menargetkan sekitar Rp 12 miliar.

“Jadi kita tahun ini menargtekan PAD sekitar Rp 12 miliar dari pasar-pasar yang dibangun oleh pemerintah,” tandas Salmun Rahman. (cr-wan)

Komentar Anda