Ali BD Lepas 15 KK Transmigran

transmigran
TRANSMIGRASI: Bupati Lombok Timur, Ali BD menyalami para transmigran asal Lotim yang akan berangkat transmigrasi ke Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG–Bupati Lombok Timur (Lotim), Ali BD, Kamis kemarin (1/12) melepas 15 Kepala Keluarga (KK) asal Lotim untuk transmigrasi ke Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, dan Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontola, bertempat di Kantor Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Lotim.

Kesempatan itu Bupati Ali BD menjelaskan, pemberangkatan transmigran ini menjadi program nasional untuk mengisi bagian nergara yang masih kurang produktif, menjadi lebih produktif. Namun jangan sampai memindahkan kemiskinan ke provinsi yang lain. “Makanya sebelum saya berangkatkan ke tempat tujuan, saya terlebih dahulu memeriksa lokasi dimana tempat para transmigran ini berada,” ungkapnya kepada wartawan.

Dikatakan, para transmigran sebenarnya akan di berangkatkan ke Pulau Bangka untuk bertani. Namun karena lokasi di tempat itu merupakan bekas galian timah yang tidak cocok untuk pertanian, maka Ali BD pun menolak memberangkatkan masyarakatnya ke Bangka.

Baca Juga :  Hanura Condong ke Paket Sukiman-Rumaksi

“Kita lihat tempat di Bangka itu, lokasi yang akan di gunakan untuk bercocok tanam sangat tidak cocok. Pasalnya tanah itu merupakan tanah sisa galian timah yang tidak memungkinkan untuk pertanian,” jelasnya.

Lebih jauh disampaikan, di Indonesia sendiri ada empat pulau dengan penduduk terpadat yang menjadi pengirim transmigran ke berbagai daerah di Indonesia. Keempat pulau atau daerah itu yakni Jawa, Bali, Lombok dan Madura, dimana untuk daerah Lombok sendiri kepadatan penduduknya masih diatas 700 jiwa per kilometer persegi.

“Jika kita lihat di kabupaten lain seperti Sumbawa masih sekitar 72 jiwa per kilometer persegi, dan Sulawesi masih di bawah 100. Jadi akan lebih baik sekali kalau mau Indonesia maju semua daratan Indonesia ini di huni oleh penduduk yang merata,” ujar Ali BD.

Baca Juga :  Deklarasi Ahyar di Lotim Terancam Dijegal

Menanggapi banyaknya orang luar daerah yang datang ke Lombok mencari pekerjaan. Ali BD sendiri membantah. Menurutnya, yang datang ke Lombok atau NTB itu hanya guru dan pegawai saja. ”Kalau transmigran tidak ada yang datang kesini. Namun kalau guru dan pegawai lain, mungkin ada,” papar Ali BD.

Disampaikan, kepadatan penduduk yang dialami oleh Lombok saat ini merupakan “bonus” yang harus disukuri. Kepadatan penduduk harus diimbangi dengan potensi peningkatan kualitas. Sehingga kemudian banyak wirausaha-wirausaha baru, sebagai buah dari tekanan ekonomi. “Jadi tidak selalu kepadatan penduduk itu jelek. Bisa menjadi baik, dan bisa menjadi bagian dari kemajuan, kalau Sumber Daya Manusia-nya itu baik,” pungkas Ali BD. (cr-wan)

Komentar Anda