Ali BD Kritisi Data BKM-PT NTB

MATARAM – Data realisasi investasi semester pertama yang menempatkan Lombok Timur dengan realisasi terendah dikiritik Bupati Ali BD.

Menurut Ali BD, data pemprov yang dikeluarkan melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BKM-PT) Provinsi NTB tidak valid. “Lombok Timur itu realisasi investasinya terbanyak ya, BKPM tidak tahu apa-apa,” ujarnya kepada Radar Lombok saat berada di kantor Gubernur, Senin lalu (24/10).

BKPM-PT Provinsi NTB melansir jumlah realisasi investasi pada semester pertama dari bulan Januari sampai Juni tahun 2016 sebesar Rp 4,2 triliun. Jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 4,1 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 184 miliar lebih

Realisasi  investasi di Lombok Timur hanya sebesar Rp 2,8 miliar. Angka ini terendah di NTB.

 Ali BD sendiri mempertanyakan data tersebut, pasalnya selama ini daerah NTB hanya didatangi oleh investor yang tidak jelas namun ternyata dicatat oleh Pemprov NTB sebagai realisasi investasi. “Bagaimana bisa kita katakan daerah ini investasinya maju, kan yang datang itu penipu saja. Mereka lekak (bohong)  ya,mau ngibul  (menipu) saja,” katanya dengan gaya khasnya.

Seharusnya lanjut Ali BD pemprov bisa lebih cerdas dalam hal menjaring investor. Bukan malah sebaliknya, siapapun yang datang langsung dipercaya akan menanamkan modalnya di wilayah NTB.

Baca Juga :  Wabup Klaim Pemerintahan Ali BD Lebih Baik

Untuk mengetahui fakta sebenarnya, BKPM harus jujur menyampaikan ke publik jumlah investasi yang sudah terealisasi di NTB. Jangan sampai orang yang hanya sekedar sudah mengurus dan bermulut besar akan berinvestasi triliunan langsung dicatat oleh BKPM sebagai realsiasi investasi. “Lotim itu jangan disebut realisasi investasinya terendah, Lotim itu yang benar paling kritis ya. Bisa tahu mana investor dan mana tukang kibul,” ucapnya.

Klaim Ali BD bahwa Lombok Timur merupakan kabupaten yang paling tinggi realisasi investasinya bukan tanpa sebab. Menurut Ali BD, pembangunan toko-toko sudah menjamur tahun ini. Semua itu merupakan investasi yang riil dan konkrit, namun tidak dicatat oleh BKPM.

Sayangnya, ketika ditanya jumlah realisasi Kabupaten Lombok Timur versi Ali BD, dia tidak bisa menyebutkannya. “Saya belum hitung jumlahnya, tapi banyak ya. Pemerintah itu harus cerdas, jangan bisa dikibuli penipu,” jawabnya.

Dituturkan, Lombok Timur sama sekali tidak mengejar angka statistik. Namun investasi harus benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Kemarin ada Pak Ngoh namanya dari Singapura, dia mau investasi dengan nilai Rp 3 triliun. Tapi saya usir ya, dia lekak. Dia tidak punya uang, sama dengan PT ESL yang tidak punya uang,” ujarnya.

Baca Juga :  Ali BD Tak Mau Kreativitas Generasi Muda Dibatasi

Selain itu, Ali BD juga tidak ingin Pemkab Lombok Timur dianggap mempersulit izin kepada para investor. Dia  menjamin soal izin hanya dengan hitungan detik. “Kalau ada investor yang bisa yakinkan saya dia punya duit, saya langsung kasi dia izin dalam hitungan detik ya. Tidak butuh berjam-jam, tapi jangan dia lekak ya. Di Lotim itu tidak ada perda yang mempersulit investasi, kita malah permudah ya,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan pernyataan Ali BD yang tendensius dan meragukan data realisasi investasi Pemprov NTB mendapat tanggapan santai. Kepala Biro Humas dan Protokol selaku Juru Bicara Gubernur NTB, Yusron Hadi menyarankan Ali BD untuk melakukan kross cek data.

Pemprov NTB tentunya tidak sembarangan mengeluarkan data,apalagi terkait dengan realisasi investasi. Semuanya telah dilakukan perhitungan secara mendalam dan dapat dipertanggung jawabkan. “Kalau Pak Ali tidak percaya, silahkan tinggal di cek datanya. Bisa ke BKPM Provinsi atau ke jajarannya di Lotim,” saran Yusron. (zwr)

Komentar Anda