Ali BD-Amin Kian Mesra

SINYAL: Kedekatan Ali BD dan Muhammad Amin kian mesra. Ini dianggap sebagai sinyal kemunkinan keduanya menjadi tandem dalam Pilkada 2018.

MATARAM—Sinyal kemungkinan HM. Ali BD dan HM. Amin berpasangan dalam pilkada 2018 kian kontras. Ini dapat dilihat dari kian mesranya kedua figur tersebut.

Kemesraan kedua ini bahkan disaksikan langsung oleh khalayak ketika berada di acara Pondok Pesantren Qamarul Huda, Bagu Lombok Tengah (Lotrng), Pimpinan TGHL. Turmudzi Badaruddin, Minggu (26/2). Kedua figur ini kompak datang secara bersamaan dan duduk bersebelahan.

Terhadap kemesraan yang ditunjukan kepada punblik itu, HM Amin mengatakan, dirinya memiliki hubungan emosional cukup dekat Bupati Lombok Timur tersebut. Praktis, sangat wajar berbagai spekulasi bermunculan terkait kedekatan dirinya dengan Ali BD. Tak terkecuali, spekulasi berpasangan dirinya dengan Ali BD sebagai bacagub dan bacawagub di Pilkada NTB 2018.

"Saya dengar juga ada paket Al-Amin (Ali BD- Amin). Saya kira ini hal wajar dalam kita berdemokrasi. Itu bentuk apresiasi publik," ucap pria yang kini menjabat wakil gubernur NTB itu.

Baca Juga :  Banyak Warga Sangkal KTP untuk Pasangan Ali-Sakti

Amin pun mengakui, dirinya memiliki hubungan emosional kuat dengan bacagub lainnya. Yakni, Suhaili FT dan Ahyar Abduh. Kedekatan emosional dengan kedua figur yang disebut belakangan lantaran pernah sama-sama berada di naungan Partai Golkar.

[postingan number=3 tag=”politik”]

Meski sama-sama memiliki kedekatan dengan semua tokoh yang ada, amin menegaskan, sejauh ini masih sedang berlangsung proses komunikasi politik. Tujuannya, untuk menyamakan gerak langkah, visi misi, program, persepsi dan pandangan yang sama dalam mendorong dan mempercepat kesejahteraan dan pembangunan di NTB.

Karena pilkada NTB relative masih jauh, jelasnya, praktis belum ada perikatan komitmen dengan calon-calon yang ada. Tak heran jika semua pihak saat ini disebutnya masih intensif melaksanakan komunikasi politik.

Baca Juga :  Nurdin Ranggabarani Terkuat di PAN

Amin pun sudah memastikan hanya maju sebagai calon wakil gubernur. Ia memastikan tidak akan mengadu peruntungan sebagai calon gubernur.

Menurutnya, peluang dan dukungan menjadi orang nomor dua di Pilkada NTB lebih memungkinkan dan lebih besar. Dibanding menjadi orang nomor satu, diyakini peluangnya sangat tipis.

“Kita berdamai dengan situasi politik yang ada. Sehingga kita mungkin maju jadi gubernur," katanya.

Menurutnya, dalam politik akan banyak hal yang bisa terjadi. Karena itu, sebelum memutuskan maju menjadi orang nomor satu atau nomor dua, harus banyak  dipertimbangkan, dikaji dan ditelaah. Misalnya, dukungan parpol, geopolitik kewilayahan dan sejumlah variabel lainnya. (yan)

Komentar Anda