Alfamart Belum Patuhi SE Mendag

Hj Selly Andayani
Hj Selly Andayani (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Hj. Selly Andayani mengaku telah mulai melakukan penertiban pemberlakuan harga eceran tertinggi (HET) di seluruh ritel modern yang ada di kabupaten/kota di NTB. Khususnya untuk bahan pokok utama, sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Perdagangan (Mendag) RI tahun 2017, terkait pemberlakuan HET untuk bahan pokok.

Hasilnya, dari sejumlah ritel modern, hanya Alfamart saja yang belum mau melaksanaan ketentuan SE Mendag tersebut. “Hanya Alfamart yang belum mau menjalankan HET untuk penjualan bahan pokok sesuai SE Mendag RI,” kritik Selly, Kamis kemarin (20/4).

Sesuai dengan SE Mendag RI tentang ketentuan HET komoditas bahan pokok yang mulai berlaku tanggal 10 April 2017 hingga 17 September 2017, untuk gula pasir HET Rp12.500/kg, minyak goreng kemasan untuk semua merk Rp11 ribu/liter, daging sapi Rp80 ribu/kg.

Hanya saja dari hasil Sidak ke lapangan oleh tim dari Dinas Perdagangan Provinsi NTB dan kabupaten/kota dari sejumlah ritel modern yang ada, seperi Indomaret, Giant, Ruby, Jembatan Baru Mart, Niaga Super Market, mereka sudah menerapan SE tersebut. Hanya Alfamart yang masih enggan menerapkan SE Mendag RI tersebut.

Baca Juga :  Judi di Bulan Suci, Ramdan Diamankan

Lebih lanjut Selly menyampaikan, penerapan HET untuk bahan pokok utama tersebut sebagai salah satu upaya pemerintah secara nasional dalam menjaga harga tetap stabil, tidak melonjak bebas sebagaimana yang terjadi setiap tahunnya, ketika memasuki bulan puasa Ramadhan hingga lebaran Idhul Fitri. “Kita ingin memastikan HET untuk bahan makanan pokok itu dilaksanakan. Sehingga masyarakat mendapatkan satu harga,” ujarnya.

Selain itu, Selly juga mulai melakukan inventarisir kesiapan kebutuhan pokok, khususnya Sembako jelang pelaksanaan puasa Ramadhan dan Hari Raya Idhul Fitri mendatang. “Kami ingin memastikan bahan Sembako kebutuhan pokok itu aman selama bulan puasa Ramadhan hingga lebaran nanti,” tekat Selly.

Baca Juga :  29 Eselon II Dimutasi, 11 Jabatan Lowong

Selly mengatakan, kepastian stok kebutuhan pokok selama bulan puasa Ramadhan hingga lebaran Idhul Fitri harus dilakukan. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga yang terlalu tinggi.

Karena itu, dsitributor untuk kebutuhan pangan yang ada di Provinsi NTB dan terpusat di Kota Mataram, telah memastikan stok dalam kondisi aman dan tekendali.

Begitu juga dengan arus distribusi kebutuhan pokok ke berbagai daerah dan pasokan pengiriman dari luar NTB juga menjadi perhatian. Karena masalah arus distribusi barang kebutuhan pokok hingga ke pedagang di kabupaten/kota juga memiliki peranan penting dalam stabilisasi harga hingga tingkat konsumen.

“Kita ingin stok kebutuhan pokok jelang puasa hingga lebaraan itu aman, dan tidak terjadi lonjakan harga,” pungkas Selly. (luk)

Komentar Anda