MATARAM—Selama bulan puasa Ramadan aktivitas di SMAK Kesuma relatif longgar. Nyaris tidak ada kegiatan keagamaan bagi siswa muslim di sekolah itu.
“Ya untuk tahun ini kami tidak memanfaatkan momen Ramadan,” kata Waka Kesiswaan SMAK Kesuma Mataram, Ferdinan Subarman, Jumat (16/6).
Tidak dimanfaatkan momentum Ramadan di sekolah ini lantaran guru-guru beragama Islam di sekolah itu dinilai kurang aktif. Praktis, aktivitas siswa yang beragama Islam sedikit longgar.
Tidak digelarnya kegiatan selama Ramadan, ujarnya, tidak berarti pihak sekolah tidak member ruang toleransi. Namun kendalanya, komponen sekolah yang bertagama Islam mengaku agak kesulitan melaksanakan kegiatan.
“Karena tidak ada kesiapan dari guru dan siswa kita yang beragama Islam, maka kita tiadakan. Kalau pihak sekolah tyergantung dari guru dan siswa,” bebernya.
Berdasarkan data sekolah ini, siswa muslim dari kelas X sampai kelas XII di SMAK Kesuma sebanyak 8,11 persen. Jumlah ini setara dengan 45 siswa. Sementara kalau jumlah guru yang muslim banyaknya 30 persen atau sebanyak 14 guru.
Dengan jumlah guru dan siswa sebanyak itu, jelasnya, dipastikan tidak sulit menggelar kegiatan Ramadan. Namun dari pihak guru ada yang kurang aktif untuk menyambut kesempatan tersebut.
“Karena tidak ada yang manfaatkan, siswa pun hanya kita arahkan untuk lakukan remidi dan class meeting saja,” tambahnya.
Sementara itu, Guru Pendidikan Agama Islam SMAK Kesuma Mataram , Dina Mariana mengaku, kegiatan semacam itu diakuinya sangat perlu diselenggarakan. Namun siswa yang akan menikmati acara tersebut disebutnya tidaklah seberapa.
Praktis, dia pun lebih memilih untuk tidak menggelar kegiatan selama ramadan. “Siswa muslim kita kan sedikit, tidak seru dong kalau hanya beberapa siswa saja yang menggelarnya,” tutupnya. (cr-rie)