Akhirnya, Atlet Pelatda PON Dikembalikan ke Cabor

DIKEMBALIKAN : Inilah sejumlah atlet Pelatda PON yang dikembalikan ke cabor masing-masing, karena minimnya anggaran. (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Minimnya anggaran membuat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB kesulitan mengatur kelanjutan program Pelatda PON Sentralisasi.

Akibatnya, selama bulan Januari 2021 mendatang, atlet Pelatda dikembalikan ke cabang olahraga (cabor) masing-masing. “Sulit rasanya kita lanjutkan program Pelatda Sentralisasi PON. Karena infonya anggaran untuk Pelatda cuma Rp 3 miliar. Makanya kita kasih jeda dulu selama sebulan,” kata Ketua KONI NTB H Andy Hadianto.

Dikatakannya, pada prinsipnya program Pelatda Sentralisasi itu sangat penting. Karena dengan program tersebut olahraga NTB makin meningkat prestasinya. Namun dengan kondisi yang serba sulit seperti saat ini, pihaknya mengaku kesulitan untuk mengatur anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk mensukseskan program Pelatda selama 10 bulan kedepan.

Melalui rapat yang digelar bersama pihak Dispora NTB, Pelatih dan Pengprov Cabor di Kantor Sekretariat KONI NTB, rupanya kesulitan yang dialami insan olahraga saat ini menemui solusi yang membuahkan kesepahaman. Artinya, Pelatda Sentralisasi tidak bisa dilanjutkan. Namun Pengprov Cabor sepakat menangani masing-masing atletnya, sehingga latihan atlet akan berlangsung secara desentraliasasi sampai kondisi anggaran benar-benar mencukupi.“Sebenarnya bisa saja kita lanjutkan dengan anggaran Rp 3 miliar itu. Tapi kita tidak berani pastikan bisa sampai menjelang PON, makanya lebih baik kita serahkan saja dulu ke cabor untuk sementara,” lanjutnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dispora NTB H Surya Bahari membenarkan bahwa atlet Pelatda selama bulan Januari 2021 mendatang, puluhan atlet Pelatda dikembalikan ke cabor masing – masing. Adapun Prihal subsidi atlet dan pelatih selama latihan bersama cabor, nanti ditentukan setelah Rakerda di pertengahan Januari. Subsidi tersebut akan diambilkan dari hibah KONI yang besarannya 3 miliar itu.

Dikatakannya, besaran subsidi masing-masing cabor nanti ditentukan setelah kembali mengadakan rapat. Karena setelah Rapat tersebut semuanya bisa jelas. Bahkan untuk menyusun program lanjutan pada bulan Februari dan seterusnya, pihaknya harus menunggu hasil rapat tersebut. “Yang penting saat ini kita jangan saling salahkan dulu. Pokoknya kita harus sama-sama cari solusi untuk prestasi,” pungkasnya. (rie)

Komentar Anda