Airlangga: Pemerintah Kembali Perpanjang PPKM Hingga 14 Maret 2022

Target Penonton MotoGP Mandalika Diturunkan Menjadi 60 Ribu

Airlangga Hartarto

JAKARTA–Evaluasi perkembangan atas pengendalian pandemi Covid-19 secara nasional setiap minggu terus dilakukan oleh Pemerintah, termasuk evaluasi atas pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Hal ini bertujuan untuk memantau efektivitas pelaksanaan berbagai kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) agar dapat memberikan hasil yang terbaik dalam upaya pengendalian pandemi dan sekaligus menjaga perekonomian nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) Indonesia masih cukup tinggi, namun dalam sepekan terakhir Rt mengalami penurunan dari 1,18 menjadi 1,16 yang menunjukkan bahwa transmisi Covid-19 sedikit berkurang, terutama di Pulau Jawa, Bali, Maluku dan Papua.

Sedangkan wilayah di luar Jawa-Bali yang memiliki angka Rt tertinggi adalah Pulau Sulawesi sebesar 1,19, dan Sumatera serta Kalimantan sebesar 1,17.

Untuk Kasus Konfirmasi Harian, di Luar Jawa-Bali per 26 Februari 2022 masih menunjukkan tren peningkatan, baik dari jumlah Kasus Harian maupun proporsinya secara nasional.

Proporsi Kasus Aktif di luar Jawa-Bali sebesar 31,7% dari kasus aktif nasional (183.448 kasus dari 578.535 kasus aktif nasional). Sumber transmisinya sebesar 99,5% dari transmisi lokal, dan hanya 0,5% dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

“Pemerintah selalu rutin memantau kondisi di setiap Kabupaten/Kota dan Provinsi, serta menyiapkan langkah-langkah mitigasi untuk antisipasi lebih lanjut,” tutur Menko Airlangga dalam Keterangan Pers usai Ratas Evaluasi PPKM, secara virtual, Minggu (27/02).

Menko Airlangga juga menyebutkan beberapa Provinsi yang sudah melewati puncak Kasus Harian dan menunjukkan tren penurunan yakni Provinsi Papua, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Sumatera Selatan.

Sebaliknya, ada Provinsi yang masih menunjukkan tren kenaikan Kasus Harian, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Lampung, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, dan Riau.

“Namun. di seluruh Provinsi tersebut, angka Perawatan RS masih relatif rendah, dan masih jauh lebih rendah dibandingkan saat varian Delta,” ujar Menko Airlangga.

Update BOR dan Isoter di Luar Jawa-Bali

Walaupun terdapat 3 Provinsi dengan Kasus Aktif di atas 15 ribu kasus, namun rasio keterisian Tempat Tidur RS (BOR) masih terkendali. Misalkan Sumatera Utara dengan Kasus Aktif tertinggi 23.563 kasus, namun BOR tercatat sebesar 35% dan Konversi TT Covid19 sebesar 20%.

Baca Juga :  Terima Kunjungan PKS, Golkar Siap Sambut Regenerasi Kepemimpinan Nasional

Sedangkan, Kalimantan Timur dengan Kasus Aktif 19.573 kasus, BOR sebesar 41% dan Konversi sebesar 24%, serta Sulawesi Selatan dengan Kasus Aktif 18.954 kasus, BOR sebesar 29%, dan Konversi sebesar 23%. Rata-rata BOR di luar Jawa Bali sebesar 30%, masih di bawah BOR Nasional yang sebesar 36%.

Di samping itu, Pemerintah akan terus mendorong penyiapan fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter) di luar Jawa-Bali. Saat ini kapasitas Isoter yang tersedia sebanyak 35.276 Tempat Tidur (TT), namun jumlah ini masih bisa terus ditingkatkan, karena saat terjadi lonjakan akibat Varian Delta dapat disiapkan hingga 48.799 TT.

“Dari 35.276 TT yang tersedia, saat ini baru terisi 2.983 TT (BOR = 8,46%). Daerah yang saat ini keterisian Isoternya cukup tinggi, yaitu Sulawesi Utara (BOR = 63,78%) akan terus dimonitor dan menjadi perhatian secara khusus. Pemerintah juga akan mengantisipasi dengan menyiapkan Isoter sebanyak 2-3 kali lipat sebagai rencana kontijensi,” ungkap Menko Airlangga.

Perpanjangan PPKM Luar Jawa-Bali

Berdasarkan evaluasi mingguan terhadap Level Asesmen Situasi Pandemi pada 386 Kabupaten/Kota di luar Jawa Bali, per 24 Februari 2022 terjadi kenaikan jumlah Kabupaten/Kota dengan Level 3 dan 4, dan terjadi penurunan jumlah Kabupaten/Kota yang berada di Level 1 dan 2.

Karena itu Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang periode pelaksanaan PPKM selama 14 hari ke depan yaitu mulai tanggal 1 hingga 14 Maret 2022, yang akan diatur dalam Instruksi Mendagri seperti biasa yang dilakukan setiap perpanjangan PPKM. Adapun komposisi Level PPKM pada 386 Kabupaten/Kota di luar Jawa-Bali adalah:

PPKM Level 1 menurun dari 63 menjadi 3 Kabupaten/Kota.
PPKM Level 2 menurun dari 205 menjadi 63 Kabupaten/Kota.
PPKM Level 3 meningkat dari 108 menjadi 320 Kabupaten/Kota.
Penerapan perubahan Level PPKM ini akan mulai diberlakukan sejak 1 Maret 2022, dan berlaku sampai 14 Maret 2022, namun akan terus dilakukan evaluasi secara komprehensif setiap minggu.

Perkembangan Capaian Vaksinasi

Secara Nasional, Vaksinasi Dosis-1 telah mencapai 91,55% (190,6 juta Dosis), Vaksinasi Dosis-2 telah mencapai 69,03% (143,7 juta Dosis), dan Vaksinasi Booster atau Dosis-3 telah mencapai 4,7% (9,8 juta Dosis).

Baca Juga :  Sinergi Kebijakan Digitalisasi, Menko Airlangga dan Gubernur BI Resmi Buka FEKDI 2022

Untuk Vaksinasi Dosis-1, masih ada 3 Provinsi di luar Jawa-Bali dengan capaian di bawah 70% yaitu Provinsi Maluku, Papua Barat, dan Papua. Sedangkan untuk Vaksinasi Dosis-2, masih terdapat 7 Provinsi dengan capaian di bawah 50% yakni Provinsi Sulawesi Tengah, Aceh, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Sementara untuk Vaksinasi Booster, capaian seluruh Provinsi luar Jawa-Bali masih di bawah 10%, sehingga Vaksinasi Dosis-3 ini harus terus dilakukan akselerasi di seluruh Provinsi. Sedangkan untuk Vaksinasi Lansia, masih terdapat 6 Provinsi yang capaian Dosis-1-nya di bawah 60%, dan ada 25 Provinsi yang capaian Dosis-2-nya juga di bawah 60%.

“Arahan Bapak Presiden, cakupan Vaksinasi Dosis-2 dan Lansia akan dipercepat dengan menetapkan kedua indikator tersebut sebagai Indikator Penetapan Level PPKM di luar Jawa-Bali. Akselerasi vaksinasi ini tetap akan dibantu oleh personel dari TNI/Polri, karena itu akan disiapkan biaya operasional vaksinasi untuk TNI/Polri mengikuti Semester 2 tahun lalu,” kata Menko Airlangga.

Pelaksanaan Event MotoGP Mandalika

Menko Airlangga menjelaskan, berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, dalam penyelenggaraan MotoGP Seri-2 Tahun 2022 pada 18-20 Maret di Mandalika, akan diturunkan kuota jumlah penontonnya. Sebelumnya, jumlah penonton ditargetkan 100 ribu orang, namun saat ini diturunkan menjadi 60 ribu orang, disebabkan perkembangan situasi pandemi akhir-akhir ini.

“Pemerintah terus melakukan langkah-langkah antisipasi dalam event MotoGP ini, antara lain dengan mempercepat Vaksinasi Dosis-2 di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur. Hal ini guna mencapai target sesuai Instruksi Mendagri Nomor 8 Tahun 2022 yakni tercapai 80% dari total target vaksinasi, baik Dosis-1 maupun Dosis-2. Peningkatan vaksinasi di NTB dibanding minggu lalu pada Dosis-1, 2, dan 3 masih berkisar antara 0,5% sampai 2%,” pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam Konferensi Pers tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (*/gt)

Komentar Anda