Airlangga: Jaga Pandemi Terkendali, PPKM Dilanjutkan, Target Vaksinasi Dikejar, Realisasi PEN Dioptimalkan

Airlangga Hartarto

JAKARTA–Kasus Omicron di sejumlah negara masih cukup tinggi. Tercatat pada 21 Agustus 2022 kasus harian di Jepang berjumlah 218 ribu, Amerika Serikat 83 ribu, Australia 15 ribu, dan India 11 ribu.

Namun berita baiknya adalah kasus harian yang tinggi tersebut tidak menimbulkan kenaikan pada tingkat rawat inap (hospitalisasi) maupun jumlah kasus kematian.

Sedangkan jumlah kasus di Negara-negara  ASEAN relatif cukup rendah, serta mengalami tren sedikit menurun di beberapa minggu terakhir.

Kasus harian di Indonesia dalam beberapa minggu terakhir tren nya juga sedikit menurun. Rata-rata Kasus Harian seminggu terakhir (7DMA) di Indonesia sebesar 4.642 kasus atau menurun 12,08% dibandingkan minggu sebelumnya.

Sedangkan jumlah Kasus Harian per 22 Agustus 2022 adalah 3.300 kasus (di Jawa-Bali 3.000 kasus dan di luar Jawa-Bali 300 kasus), dengan sumber transmisi penularan lokal (3.207 kasus) dan PPLN (93 kasus).

Positivity Rate harian sebesar 7,98% dan mingguan 9,09% (di atas standar WHO 5%). Jumlah Kasus Aktif per 22 Agustus 2022 sebanyak 48.803 kasus aktif atau menurun 1.697 kasus dari hari sebelumnya, dengan proporsi Jawa-Bali (89,65%) dan Luar Jawa-Bali (10,35%).

Kasus Kematian Harian berjumlah cukup rendah hanya 19 kasus (CFR 2,49%). Jumlah testing Covid-19 berada di kisaran 50 ribu orang per hari.

Angka Reproduksi (Rt) Indonesia saat ini adalah 1,12, dan ini terus menunjukkan perbaikan dan tren penurunan dalam 4 minggu terakhir (Rt minggu sebelumnya yakni 1,17).

RT di semua wilayah (pulau)  masih di atas 1,00, namun juga memperlihatkan tren penurunan dan perbaikan dari beberapa minggu sebelumnya.

Baca Juga :  Menko Airlangga: Indonesia dan Bosnia Sepakat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi

“Untuk provinsi di Luar Jawa Bali, per 22 Agustus kasus harian tertinggi terjadi di Sumatera Utara sebanyak 43 kasus, dan ada 4 Provinsi yang kasus hariannya 0 (tidak ada tambahan kasus), yaitu di Bengkulu, Sulawesi Barat, Gorontalo, dan Maluku. Juga ada 6 Provinsi yang kasus aktifnya sangat rendah di bawah 25 kasus yaitu Bengkulu, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Utara, Maluku Utara dan Gorontalo,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Keterangan Pers selesai Rapat Terbatas Evaluasi PPKM di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (23/08).

Pada periode 12 Agustus s.d. 5 September 2022 ini masih diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 386 Kabupaten/Kota di luar Jawa-Bali.

“Seluruhnya (386) Kabupaten/ Kota di luar Jawa Bali berada di PPKM Level 1 berdasarkan Instruksi Mendagri Nomor 39 Tahun 2022,” tutur Menko Airlangga.

 

Perkembangan Capaian Vaksinasi di Luar Jawa-Bali

Saat ini, target Vaksinasi Nasional sudah ditambah menjadi 234,7 juta, sehingga terjadi penyesuaian pada capaian target tersebut di mana per 22 Agustus 2022 yakni Vaksin Dosis-1 capaiannya 86,6%, Dosis-2 capaian 72,7%, dan Dosis-3 dengan capaian 25,2%.

Pada periode yang sama juga terdapat 3 Provinsi di luar Jawa-Bali, yakni Provinsi Maluku, Papua Barat, Papua yang capaian Vaksinasi Dosis-1 nya masih di bawah 70%.

Untuk Vaksinasi Dosis-2 ada 18 Provinsi yang capaiannya masih di bawah 70%, dan untuk Vaksinasi Dosis-3 ada 22 Provinsi di luar Jawa-Bali yang capaiannya masih di bawah 30%.

Baca Juga :  Wapres: Kejar Target Inklusi Keuangan, Pemerintah Optimalkan Potensi Ponpes

Kemudian, sejumlah 9 Provinsi di luar Jawa-Bali belum mencapai 50% untuk Vaksin Lansia Dosis-2, dan 22 Provinsi belum mencapai 70% Vaksin Anak Dosis-2.

 

Progres Realisasi Anggaran PEN

Untuk pemanfaatan anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) 2022, realisasi s.d. 19 Agustus 2022 sebesar Rp178,0 Triliun atau 39,1% dari alokasi sebesar Rp455,62 Triliun.

Realisasi Program PC-PEN ini masih terus berproses dan didorong utamanya oleh klister Perlindungan Masyarakat, sedangkan klister perlu terus didorong akselerasinya.

 

Realisasi Anggaran Program PC-PEN Per Klaster Program

Realisasi Klaster Penanganan Kesehatan senilai Rp35,4 Triliun (28,9% dari alokasi Rp122,54 Triliun), utamanya untuk klaim pasien dan insentif tenaga kesehatan, insentif perpajakan vaksin atau alat kesehatan, dan penanganan Covid-19 melalui Dana Desa.

Realisasi Klaster Perlindungan Masyarakat sebesar Rp82,3 Triliun (53,2% dari alokasi Rp154,76 Triliun), terutama untuk PKH, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, BLT Desa, dan Bantuan Tunai PKLWN.

Realisasi Klaster Penguatan Pemulihan Ekonomi sejumlah Rp60,4 Triliun (33,8% dari alokasi Rp178,32 Triliun), khususnya untuk Program Padat Karya, Infrastruktur, Pangan, Subsidi/IJP UMKM, dan Insentif Perpajakan.

“Di tengah risiko ketidakpastian global, peran APBN sebagai shock absorber perlu dijaga agar berfungsi optimal. Karena itu Program PC-PEN harus mampu menyesuaikan dengan dinamika yang ada dan perlu terus didorong percepatan realisasinya,” pungkas Menko Airlangga. (*/gt)

Komentar Anda