MATARAM—Meski gagal mendapatkan tropi piala adipura tahun 2016. Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengakui santai menyikiapinya, ia tidak lagi berambisi masalah adipura. ‘’Tapi saya berambisi bersih Kota Mataram. Pemukiman bersih, sungai bersih,’’ katanya, Senin kemarin.
Selama ini, pemkot tidak mengetahui persis model penilaian. Mereka dengan sendirinya, saya tidak tahu persis pola penilaian. Mereka datang tidak kita ketahui. Bisa saja pas datang tim penilai masyarakat membakar sampah. ‘’Standar penilaian yang beda. Yang jelas kita bekerja, itu perkiraan saya untuk memberikan pelayanan dibidang persampahan bisa kita tangani,’’ ucapnya.
Menurutnya, persoalan kebersihan, tanpa ada dukungan dan partisipasi masyarakat. Maka tidak mungkin bisa tercapai. Untuk itu, tahun 2017, masalah sampah di Kota Mataram masih menjadi masalah yang tidak ringan. Kita ingin selesaikan secara sitemik dan lingkungan bisa bersih. Model yang akan kita lakukan menyediakan karung bagi rumah tangga di Kota Mataram 100 ribu lebih karung, nanti karung dua kali setahun. Supaya masyarakat tidak membuang sembarang tempat, petugas yang melayani akan kita tunjuk satu orang kita akan tunjuk petugas yang nanti akan membawa karung sampah ke TPS.
Setiap lingkungan Rp 50 juta, bukan dilepas. Tapi akan fokus pada penanganan sampah. Serta penambahan anggaran Rp 15 miliar untuk pembelian operasional sampah serta gaji tenaga harian. Tidak semua diserahkan ke dinas terkait (dir)