Puncak pelaksanaan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2016 yang dipusatkan di Kota Mataram sudah usai dilaksanakan Sabtu lalu(23/7). Banyak cerita dan peristiwa yang terjadi dibalik kegiatan ini.
————————-
ZULFAHMI–MATARAM
————————-
Suasana di Taman Sangkareang sangat berbeda. Sejak pukul 07.00 Wita, pelajar mulai dari usia sekolah TK, SD sampai SMP dan SMA menggunakan baju seragam merah putih sudah ramai di tempat duduk yang sudah disediakan oleh panitia. Selain anak-anak Kota Mataram, hadir juga sekitar 500 orang lebih anak-anak dari luar Kota Mataram yakni dari 34 provinsi di Indonesia. Kehadiran anak-anak ini tentunya untuk menghadiri puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2016 yang pertama kalinya dilaksanakan diluar daerah ini.
Kota Mataram menjadi kota yang pertama menjadi tempat pelaksanaan HAN. Sedianya Presiden Joko Widodo diagendakan akan menghadiri puncak HAN ini. Namun kehadiran Presiden akhirnya hanya diwakili oleh Menteri Kordinator PMK Puan Maharani dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembesi.
Meskipun tanpa kehadiran Presiden tidak menyurutkan semangat anak-anak untuk mengikuti puncak HAN 2016. Meski ditengah terik panas matahari mereka tetap bertahan. Jadwal pembukaan akan dibuka pada pukul 08.00 Wita, namun karena ada sesuatu dan lain hal pembukaan acara puncak HAN dibuka satu jam terlambat dari jadwal yang sudah disiapkan.
Sorak dan suasana anak-anak yang semakin meriah ketika kehadiran Menteri Yohana yang terlebih dulu datang yang disambut Gubernur NTB TGH Zainul Majdi beserta istri Erica Zainul Majdi dan Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh bersama istri dan Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskanan bersama istri.
Satu persatu rangkaian susunan acara dimulai dengan pembawa acara artis Amel Carla dan F Ferry Ferdiansyah. Namun kondisi cuaca yang cukup terik membuat anak-anak lelah. Beberapa anak justru pingsang dan terpaksa harus diberikan perawatan di tenda kesehatan. Jumlah anak yang pingsan lebih dari lima orang yang dirawat di dalam tenda. Koordinator kesehatan Made mangatakan kalau anak-anak yang pingsan karena kondisinya yang kurang sehat dan disebabkan oleh banyak faktor. " Anak-anak banyak yang pingsan itu ditenda," Kata Made kepada Radar Lombok.
Menurut petugas kesehatan mereka mengaku kekurangan air untuk diberikan kepada anak-anak yang pingsan dan kehausan." Kita kekurangan air ," tuturnya.
Di sisi lain, selain ada yang pingsan, ada juga anak-anak yang kecewa karena Presiden Joko Widodo batal hadir dalam puncak HAN. Karena dari beberapa hari sebelumnya sudah disampaikan kalau presiden akan hadir dalam acara HAN di Mataram." Kecewa karena presiden tidak jadi datang," kata Riski pelajar satu SMP di Mataram ini.
Tidak hanya anak-anak, orang tua juga ada yang kecewa, termasuk Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Aris Merdeka Sirait menyatakan dirinya kecewa dengan pelaksanaan HAN ini karena tidak ada kepala negara yang hadir baik itu Presiden maupun Wakil Presiden." Mareka semua kan anak-anak Indonesia, Presiden atau Wapres seharusnya hadir ditengah anak-anak," tegasnya.(*)