Abu Vulkanik Gunung Agung Turun di Mataram, BIL Kembali Ditutup

Abu Vulkanik Gunung Agung Turun di Mataram, BIL Kembali Ditutup
KEMBALI TUTUP: Setelah sempat dibuka dari pagi sampai petang, aktivitas penerbangan di BIL kembali ditutup tadi malam (27/11). Aktivitas di BIL juga sempat ditutup Minggu sore (26/11) sampai Senin pagi (27/11). (M Haerudin/Radar Lombok)

PRAYA — Aktivitas penerbangan di Lombok International Airport atau Bandara Internasional Lombok (BIL) kembali ditutup akibat meningkatkan  letusan Gunung Agung  di Kabupaten Karang Asem Bali.

Penutupan dilakukan mulai 19.30 Wita Senin (27/11) sampai pukul 06.00 Wita, Selasa hari ini (28/11). Sebelum ditutup, aktivitas penerbangan sempat beroperasi mulai pukul 06.00 Wita setelah sempat ditutup  Minggu lalu (26/11) dari pukul 17.55 Wita sampai Senin kemarin (27/11) pukul 06.00 Wita.  Penutupan ini akibat dampak langsung debu vulkanik Gunung Agung.

Baca Juga :  Musdalifah Ditemukan Tewas Gantung Diri

Penutupan  BIL dilakukan setelah dilaksanakannya rapat koordinasi dengan Otoritas Bandara Wilayah IV, Airlines, Ground Handling, Airnav Indonesia serta BMKG  setelah pantauan di lapangan dalam bentuk paper test untuk mengetahui kondisi debu vulkanik  tidak dapat dilakukan karena kondisi hujan. “Jumlah penerbangan  yang terdampak sampai dengan penutupan kembali Bandara Internasional Lombok saat ini berjumlah 47 penerbangan dari dan menuju Lombok yang terdiri dari  arrival 24 flight dan departure 23 flight,” ujar Israwadi Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) dalam siaran persnya yang diteriam koran ini tdi malam.

Langkah-langkah antisipasi atas penutupan BIL  tetap dilaksanakan sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) yaitu membuka crisis center, posko terpadu dan media center sebagaimana yang telah dilakukan pada tanggal 26 November  lalu. Sementara untuk penumpang, disiapkan bus untuk alih moda transportasi, pusat layanan refund dan reschedule tiket serta membuka counter khusus konsulat untuk melayani kebutuhan warga asing.

PT Angkasa Pura I juga telah menyiapkan Bandara Internasional Juanda Surabaya sebagai bandara alternatif untuk pengalihan penerbangan menuju Lombok akibat aktivitas Gunung Agung yang terus meningkat. ” Selanjutnya pihak bandara bersama pihak terkait akan melakukan evaluasi pembukaan bandara besok Selasa pukul 05.00 Wita tanggal 28 November 2017,” tambah Israwadi.

Akibat penutupan kembali ini membuat penumpang terlantar. Mereka terlanjur sudah datang ke bandara.  ” Tadi sore cuma satu penerbangan tujuan Surabaya yang berangkat. Sekarang sudah close semua. Katanya besok pagi baru dibuka lagi,” ucap warga Bogor, Nurmawaty (35 tahun) yang sedang tertahan di BIL.

Baca Juga :  Tiga Bocah Terseret Arus Sungai

Nurmawaty menambahkan, pesawat yang akan ditumpanginya dijadwalkan terbang pukul 20.00 WITA. Namun pihak bandara telah mengumumkan bahwa penerbangan ditunda sampai Selasa pagi.

“Saya dan teman-teman rombongan asal Bogor masih bertahan di bandara Lombok,” imbuhnya.

Pada pagi hari sampai petang, aktivitas di BIL sempat normal.  General Manager PT Angkasa Pura I BIL I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, BIL sempat dibuka  setelah  pihaknya melakukan monitoring  dan melakukan rapat koordinasi. Hal itu menyusul  aktivitas Gunung Agung untuk saat itu  aman untuk penerbangan. “Setelah kami melakukan rapat koordinasi maka  kami memutuskan,  kembali dibuka sejak pukul 06.00 Wita dan pada hari ini setidaknya  ada 114 pergerakan pesawat,” jelas  I Gusti Ngurah Ardita.

Disampaikannya, laporan dari satelit yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta pemantauan melalui VONA menjelaskan bahwa kondisi sempat berlangsung aman bagi penerbangan. Kendati ada pergerakan akibat dampak letusan itu yang mengarah ke wilayah Lombok. Hal itu disebabkan adanya angin yang mengarah ke wilayah Lombok serta cuaca yang ada saat ini.“Namun berdasarkan hasil rapat kami pada jam 05.00 Wita tadi kembali beroperasi dengan normal seperti biasanya,”jelasnya.

Kendati otoritas bendara sudah membuka bandara kembali,  namun operasional pesawat diserahkan ke pihak maskapai. “Tapi  yang jelas bahwa penerbangan hari ini sudah mulai lancar dan normal setelah sebelumnya kita tutup,”jelasnya.

Baca Juga :  Polisi Belum Temukan Penyebab Kebakaran Ruko Pasar Keruak

Namun pihaknya tetap melakukan pemantauan secara bertahap. Bandara bisa kembali ditutup jika kondisi tidak memungkinkan. ” Saat ini kita,setiap jam melakukan pemantauan. Dimana sebelumnya kita hanya melakukan pemantaun selama dua jam setiap harinya. Pemantauan yang maksimal kita lakukan untuk mengetahui pergerakan setiap waktu,”jelasnya.

Dampak erupsi Gunung Agung Bali  sudah dirasakan di pulau Lombok.  Bahkan saat ini, abu vulkanik sudah jatuh di beberapa titik di Kota Mataram. Kepala BMKG Stasiun Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto menemukan sendiri abu vulkanik tersebut. “Saya pastikan abu vulkanik sudah masuk pulau Lombok, tadi saya temukan di Rembiga juga,” ungkapnya kepada Radar Lombok, Senin kemarin (27/11).

Temuan abu vulkanik tersebut, diambil dari jemuran warga yang ada di wilayah Rembiga. Bukan itu saja, Agus juga mendapatkan abu vulkanik sudah bisa dengan mudah ditemukan di atas mobil taksi-taksi yang terparkir di eks bandara Selaparang. “Itu di Rembiga, sudah jatuh ke jemuran dan mengenai mobil taksi juga,” kata Agus.

Selain di wilayah Rembiga, Agus juga mengaku mendapatkan informasi bahwa abu vulkanik sudah ditemukan juga di wilayah Ampenan. Namun pihaknya belum melakukan pengecekan secara langsung di Ampenan dan wilayah-wilayah lainnya.

Kepada seluruh masyarakat, Agus mengimbau untuk terus waspada. Apabila ada ditemukan hal-hal yang mencurigakan, untuk segera dilaporkan agar bisa dilakukan langkah antisipasi. Mengingat, avu vulkanik membahayakan kesehatan.

Baca Juga :  Ditinggal ke Pasar, Rumah Ludes Terbakar

Penjabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Marjito mengaku belum mendapatkan informasi apapun secara resmi terkait adanya abu vulkanik telah masuk pulau Lombok. “Kita akan koordinasikan dengan BMKG kalau gitu, karena sampai sekarang belum kita dapat info,” katanya.

Secara umum, lanjutnya, kondisi pulau Lombok masih aman dan terkendali. Hal itulah yang membuat Dikes hingga saat ini belum membagkan masker ke masyarakat. “Kita sih lihatnya masih aman saja, tapi kita tetap kok siapkan dari sisi tekhnis,” ucapnya.

Apabila hasil koordinasi dengan BMKG memang kondisi saat ini membahayakan, maka Dikes akan segera membagikan masker. Pihaknya memiliki stok masker mencapai 50 ribu yang siap dibagikan kepada masyarakat.

Menurutnya, abu vulkanik memang tidak bisa dianggap remeh. Material vulkanik dari letusan gunung berapi dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Muntahan material terutama debu vulkanik berpotensi mengganggu kesehatan terutama sistem pernafasan. “Dampaknya akan langsung mengganggu saluran pernafasan, iritasi dan mata perih-perih,” jelas Marjito.

Debu vulkanik yang halus dan berukuran sangat kecil kurang dari 10 mikron saja, berpotensi mengganggu pernafasan. Bahkan, debu berukuran kurang dari 5 mikron dapat menembus saluran pernafasan bagian bawah atau organ paru-paru.

Baca Juga :  Terseret Arus Laut, Gadis SMP Ini Meninggal

Dampak debu vulkanik juga ditentukan oleh partikel pendukungnya. Debu yang disertai kristal silika menimbulkan dampak lebih merusak dan menyebabkan gangguan pernapasan berat. Sedangkan debu vulkanik yang disertai hawa panas dapat membawa debu piroklastik dengan permukaan tidak teratur dan cenderung tajam. Gangguan akibat debu piroklastik ini bisa menyebabkan kematian, karena luka pada saluran pernapasan. “Kita memang tidak bisa antisipasi dimana debu vulkanik akan jatuh, tapi kita harus selalu siaga. Makanya jangan lupa pakai masker dan kacamatan juga,” saran Marjito.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, H Muhammad Rum kembali mengimbau masyarakat di Pulau Lombok untuk waspada. Pasalnya, arah angin yang ke timur akan membawa abu vulkanik.

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah apabila masih bisa dilakukan di dalam ruangan. “Perbanyak juga amal shaleh. Jangan sering keluar rumah dan harus menggunakan masker,” ujar Rum. (cr-met/zwr)

Komentar Anda