MATARAM – Hingga kini bencana abrasi masih menghantui warga pesisir Kecamatan Sekarbela. Tercatat tiga titik yang sudah diterjang abrasi diantaranya Pantai Gading dan Tanjung Karang. “Abrasi merusak talud di sepajang Pantai Tanjung Karang dan Pantai Gading. Beberapa rumah sempat terendam air laut hingga setinggi 60 sentimeter. Tapi airnya cepat surut,” ungkap Camat Sekarbela Hariadi kepada Radar Lombok kemarin.
Gelombang pasang masih terjadi, nelayan pun masih libur melaut. Ada sekitar 200 nelayan di sepanjang Pantai Sekarbela yakni dari Tanjung Karang hingga Mapak Belatung. Pihaknya mengimbau nelayan untuk sementara jangan melaut. “Kita telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera membangun infrastruktur seperti tanggul untuk menahan laju abrasi. Karena jika tidak dilakukan maka masyarakat akan terkena dampak,” ungkapnya.
Warga masih tetap waspada. Ada beberapa titik yang sudah diterjang abrasi dan gelombang pasang. Sampai saat ini belum ada kerusakan bangunan.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Dedi Supriadi telah menetapkan beberapa lokasi rawan abrasi yakni Pantai Gading, Pantai Mapak, Pantai Tanjung Karang dan Bintaro. Ia telah menempatkan petugas untuk melakukan pengawasan, serta juga mengimbau nelayan untuk tidak melaut dulu.
Sampai saat ini kerusakan akibat abrasi belum terlalu parah. Hanya talud yang rusak. Pihaknya mengaku sudah berkoodinasi dengan dinas terkait untuk proses perbaikannya.(dir)