MATARAM – Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Mataram memberikan edukasi dan literasi asuransi syariah kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Mataram, Kamis (24/10).
Acara ini diprakarsai oleh Dewan Asuransi Indonesia (DAI) dan menjadi program Panitia Hari Asuransi 2024 untuk meningkatkan literasi dan edukasi asuransi syariah kepada masyarakat, terutama komunitas UMKM di berbagai daerah.
Pimpinan Cabang PNM Mataram, Ade Cresna Setiawan menyampaikan pentingnya asuransi dalam mengelola keuangan keluarga. Karena risiko itu, ungkap Ade, sifatnya misteri dan hanya tuhanlah yang mengetahui kapan risiko itu akan datang kepada manusia. Asuransi, menurutnya, merupakah salah satu bentuk penghargaan manusia terhadap objek yang diasuransikan, serta menjadi salah satu cara untuk mencintai anggota keluarga yang diasuransikan.
“Prinsip dari asuransi syariah itu adalah tolong menolong antar sesama tanpa harus melihat latar belakang peserta. Orang yang menjadi peserta asuransi syariah akan terhindar dari sifat SMS, yaitu susah melihat orang senang atau senang melihat orang susah. Namun dengan asuransi syariah, senang kita rasakan bersama dan kalau susah, ayo kita bantu bersama,” jelas Ade.
Hadir sebagai pembicara, Wakil Ketua Bidang Literasi, Edukasi dan Perlindungan Konsumen AASI, Satrio Wicaksono membahas terkait ragam asuransi syariah di Indonesia. Satrio menyampaikan bahwa setiap pengusaha itu seharusnya tidak saja pintar dalam memasarkan atau menjual produknya, akan tetapi juga harus pintar dalam mengelola keuangan bisnisnya.
Menurutnya, pebisnis yang bijak, adalah mereka yang bisa memproteksi usahanya dari kemungkinan risiko yang terjadi, sehingga bisnisnya tidak terganggu jika terjadi hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, baik risiko langsung berkaitan dengan bisnis atau risiko yang bisa saja menimpa salah satu anggota keluarga yang mengakibatkan bisnisnya terganggu.
Asuransi syariah dapat menjadi alternatif bagi kita untuk memitigasi risiko yang bisa saja terjadi kapan saja dan dimana saja. Jika prinsip asuransi itu bagus sebagai pelindung dari kemungkinan kerugian finansial, maka asuransi syariah selain bagus juga mendapatkan berkah, karena adanya unsur gotong royong dan saling bantu sebagaimana yang dianjurkan dalam agama.
“Dan dari segi prinsipnya asuransi syariah ini sangat sesuai dengan masyarakat Lombok yang religius,” ungkap Satrio.
Untuk meningkatkan literasi dan edukasi masyarakat terkait asuransi syariah di Indonesia, AASI hadir untuk mendorong dan mengajak semua pihak untuk sama-sama memperkenalkan nilai-nilai yang terkandung dalam produk-produk asuransi syariah. AASI menjadi wadah bagi industri perasuransian syariah untuk menjalani kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan usaha asuransi syariah dan reasuransi syariah di Indonesia. AASI merupakan lembaga yang menjembatani aspirasi para anggota, komunikasi kepada regulator serta apapun bentuk partisipasi untuk masyarakat demi kemajuan industri asuransi syariah Indonesia. (luk)