GIRI MENANG – Pemilihan calon wakil bupati (Cawabup) Lombok Barat akan segera berlangsung pada akhir bulan ini. Berkaitan dengan ini, Partai Amanat Nasional (PAN) membuka pendaftaran calon selama enam hari mulai tanggal 13 sampai 18 Juni mendatang.
Pembukaan pendaftaran ini sebagai bentuk demokrasi yang dibangun PAN Lombok Barat dalam rangka menjaring calon yang berkualitas.” Kami sudah bentuk tim penjaringan melalui rapat pengurus harian DPD PAN, dan kami buka mulai hari ini pendaftarannya,” ungkap Ketua DPD II PAN Lombok Barat, Adnan, kepada wartawan di Giri Menang, Senin (13/6).
Penjaringan calon ini katanya, adalah salah satu kebijakan strategis yang melibatkan pengurus harian. PAN Membentuk tim penjaringan yang tugasnya menerima pendaftaran, melakukan verifikasi calon untuk selanjutnya diserahkan ke panitia pemilihan di DPRD Lombok Barat. Soal mekanisme pengusulan kandidat yang terpilih, pihaknya mengacu pada atruan main di Panlih.” Kami tidak ingin perkara ini diputuskan tanpa melalui prosedur, sedangkan terkait mekanisme pengusulan kami akan mengikuti Panlih DPRD,” ungkapnya.
Dengan demikian, PAN mempersilahkan siapa saja mendaftar, baik itu kader sendiri maupun non kader. “Hanya PAN yang melakukan bursa pendaftaran seperti ini. Parpol lain ada yang mengeluarkan rekomendasi tanpa menempuh mekanisme ini,” klaimnya.
Adnan mengakui sejauh ini ada beberapa bakal calon yang menjalin komunikasi dengan PAN diantaranya Nauvar F. Farinduan, Hj. Sumiatun, dan lain-lain. Namun semuanya belum ada yang pasti serta masih proses tarik ulur dan pembahasan.
PAN sendiri merupakan salah satu partai pengusung yang berhak mengajukan calon wakil bupati Lombok Barat selain Golkar, Demokrat, PDIP dan Hanura. PAN sendiri sejak awal dianggap telah memplot Nauvar F. Farinduan sebagai calonnya. Ini atas dasar pertemuan demi pertemuan yang digelar dengan anak tunggal H. Zaini Arony ini. Sementara Golkar sendiri untuk sementara masih pada posisi menjagokan ketua DPD Partai Golkar Lombok Barat Hj. Sumiatun. Ada juga Partai Demokrat yang mengusung Indra Jaya Usman, serta PDIP yang mengusung H. Sardian. Politik itu dinamis, perubahan demi perubahan sangat mungkin terjadi.(flo)