97,57 Persen Telur Ayam Ras NTB Dipasok dari Luar

Endang Tri Wahyuni (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB mencatat bahwa NTB sangat tergantung dengan pasokan telur ayam ras dari luar daerah. Bahkan, kebutuhan telur ayam ras Provinsi NTB didatangkan dari luar mencapai 97,57 persen.

Data BPS NTB tersebut membantah klaim pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB yang menyebut hanya mendatangkan 30 persen kebutuhan telur ayam ras dari luar NTB.

“Ternyata sebagian besar kebutuhan telur ayam ras di NTB didatangkan dari luar daerah. Ini perlu mendapatkan perhatian dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB,” kata Kepala BPS Provinsi NTB, Endang Tri Wahyuningsih, Kamis kemarin (15/12).

Dikatakan, tingginya permintaan telur ayam ras di NTB menjadi peluang usaha yang sangat besar bagi masyarakat. Hal tersebut bisa dilakukan SKPD teknis terkait untuk mendorong masyarakat NTB terjun di dunia usaha peternakan unggas petelur.

Terlebih lagi, Provinsi NTB menjadi daerah tertinggi di Indonesia yang sangat tergantung pasokan telur ayam ras dari luar daerah. “Ini jadi catatan untuk pemerintah daerah. Dengan potensi peternakan unggas yang begitu besar di NTB, maka perlu dicarikan solusinya,” kata Endang.

Kebutuhan telur ayam ras untuk konsumsi di NTB menjadi yang tertinggi di Indonesia yang dipasok dari luar NTB mencapai 97,57 persen. Sebagian besar kebutuhan telur ayam ras kebutuhan NTB dipasok dari sebagian Pulau Jawa, Bali dan Sulawesi  Tengah. “Peluang masyarakat beternak untuk ayam petelur ini sangat besar pangsa pasarnya. Ini perlu juga jadi perhatian SKPD teknis terkait,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Budidaya dan Pengembangan Ternak Disnakeswan NTB, Iskandar Zulkarnain mengklaim bahwa peternak unggas dalam daerah asal Provinsi NTB mampu memproduksi telur ayam aras mencapai 100 juta butir per tahunnya.

Dimana untuk memenuhi kebutuhan setiap tahunnya, Disnakeswan NTB hanya memberikan izin memasok kebutuhan telur asal luar NTB sekitar 8 persen. Dengan demikian, pasokan telur ayam ras dari luar NTB hanya sekitar 8 persen dari total jumlah kebutuhan selama satu tahun untuk konsumsi masyarakat NTB.

“Setiap tahunnya NTB memasok sekitar 8 persen dari total kebutuhan dari Bali dan Jawa Timur. Untuk telur, NTB sudah mampu memproduksi dalam daerah mencapai 100 juta butir telur per tahunnya,” kata Iskandar. (luk)