93 Jemaah Umrah asal Lombok Telantar di Bandara Soetta

TGH Fadli Fadil Tohir (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Sebanyak 93 jemaah umrah asal Lombok, dilaporkan telantar di Bandara Internasional Soekarno – Hatta (Soetta) Tanggerang Selatan. Mereka seharusnya diterbangkan ke Arab Saudi pada Rabu lalu (5/4/2023) oleh PT Mayyasah Wisata Mulya milik Lalu Muh Ikbal Asari.

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi NTB membenarkan informasi tentang terlantarnya jemaah umrah asal Lombok, yang hingga Minggu (9/4), mereka masih berada di Jakarta.

“Belum berangkat, karena travelnya masih di Jakarta,” kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag NTB, Eka Muftati’ah saat dikonfirmasi Radar Lombok, Minggu (9/4/).

Eka belum bisa memastikan apa yang menjadi penyebab puluhan jemaah umrah asal Lombok gagal diberangkatkan. Saat ini lanjut Eka, Kemenag NTB tengah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pihak travel umrah untuk memastikan apakah seluruh jemaah akan tetap diberangkatkan ke tanah suci Makkah atau tidak.

Baca Juga :  Pasokan Telur Luar Tak Bisa Dilarang

“Ini (penyebab) jemaah terlantar masih kami selidiki, kami juga dapat info dari media,” ujarnya.

Kendati demikian, Eka mengatakan, para jemaah umrah ini berangkat ke tanah suci Makkah melalui jasa travel umrah resmi, atau mengantongi izin penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) di NTB. “Tapi travel ini ada izinnya,” imbuhnya.

Sesuai catatannya, perusahaan travel tersebut beralamat di Kelurahan Tiwugalih, Kecamatan Praya, Lombok Tengah. Akan tetapi para jemaah umrah justru ditelantarkan di Jakarta.

Pimpinan Ponpes Bodak Lombok Tengah yang menjadi korban PT Mayyasah Wisata Mulya, TGH Fadli Fadil Tohir, menceritakan kronologi kejadian hingga jamaah umrah terlantar di Bandara Internasional Soekarno Hatta Cingkareng.

Baca Juga :  Anggaran Pemda di NTB Mengendap di Bank Rp 1,6 Triliun

Para jamaah berangkat dari Lombok ke Jakarta pada 5 April 2023 lalu. Namun sesampainya di Jakarta, pihak travel, yakni Iqbal, menginformasikan bahwa visa yang keluar hanya 32 lembar. Sementara jumlah jamaah mencapai 93 orang.

Hingga pukul 15.45 WIB (Waktu Indonesia Barat), belum ada kepastian terkait progres penambahan visa. Termasuk soal tiket pesawat yang diklaim sudah membooking Maskapai Penerbangan Garuda. Nyatanya penerbangan Garuda pada saat itu sudah berangkat.

“Karena berbagai macam gejala dan sekian lama (ditelantarkan). Saya akumulasikan sudah tidak ada kepercayaan lagi. Karena tidak ada kejelasan, akhirnya saya lapor ke pihak keamanan Bandara,” terangnya. (cr-rat)

Komentar Anda