MATARAM – Sebanyak 86 peserta calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi Kota Mataram tidak hadir dalam tes seleksi kompetensi dasar (SKD) di Asrama Haji Loang Baloq, Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Konsekuensi tidak mengikuti tes SKD, 86 peserta tersebut dipastikan gugur dan tidak bisa mengikuti tahapan selanjutnya, yaitu tahapan seleksi kompetensi bidang (SKB). “Dari dua hari pelaksanaan tes SKD, asa 86 peserta yang tidak hadir, otomatis mereka langsung gugur,” ujar Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram, Minggu (3/10).
Sebagai informasi, pelaksanan tes SKD seleksi CPNS Kota Mataram dilaksanakan selama 2 hari di Asrama Haji Loang Baloq. Mereka yang tidak hadir tersebar di lima sesi pelaksanaan tes SKD. Pada hari pertama di sesi 3 tercatat 19 peserta tidak hadir mengikuti tes SKD. Lalu di sesi 4 yang tidak hadir 20 orang. Berlanjut pada pelaksanaan tes SKD di hari kedua, pada sesi 1 yang tidak hadir 23 orang. Kemudian di sesi 2 sebanyak 20 orang. Kemudian pada sesi 2 atau sesi terakhir peserta SKD yang tidak hadir 4 orang. “Jadi jumlah yang tidak hadir itu 86 orang,” katanya.
Dari pelaksanaan tes, asa tiga peserta yang datang terlambat pada pelaksana tes di hari pertama.
Mereka yang datang terlambat ini terhitung tidak hadir dan langsung gugur. Sementara pada pelaksanaan tes SKD di hari kedua, tidak ada peserta yang datang terlambat. “Kurang 5 menit sebelum tes SKD dimulai, peserta sudah tidak bisa ikut atau masuk ke dalam lokasi tes. Itu ketat aturannya dari BKN (Badan Kepegawaian Negara (BKN),” ungkapnya.
Tentang banyaknya peserta yang tidak hadir ini, BKPSDM mengaku tidak mengetahui penyebabnya. Terkait hujan deras yang mengguyur Kota Mataram Sabtu siang disebut bukan menjadi penyebab utama. “Karena di hari kedua tidak ada hujan justru lebih banyak peserta yang tidak hadir,” terangnya.
Lalu untuk daerah asal peserta yang tidak hadir, Taufik mengatakan didominasi dari warga Kota Mataram. Dia pun sangat menyayangkan banyaknya peserta SKD CPNS yang tidak hadir mengikuti tes. Karena banyak peserta yang sudah bersusah payah melengkapi persyaratan adminitrasi. Namun di hari pelaksanaan tes justru tidak hadir dan langsung dinyatakan gugur. Mereka yang tidak datang ikut tes SKD diibaratkan kalah sebelum berperang. “Ini yang tidak hadir didominasi warga Kota Mataram, kalau dari luar daerah hanya beberapa orang saja seperti dari Lombok Timur,” jelasnya.
Selama su hari pelaksanaan tes disebut tidak ada kendala. Seperti jaringan internet yang lancar. Lalu juga komputer tidak ada yang macet dan lemot. Dari hasil evaluasi, kendalanya justru datang dari peserta tes. Seperti tidak membawa KTP sebagai persyaratan registrasi.
Untuk persyaratan ini, BKPSDM sudah mengakomodir peserta yang tidak membawa KTP, yaitu dengan menghadirkan petugas dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) di depan ruang registrasi. “Yang tidak bawa KTP, kita print kan dia kartu keluarganya (KK) untuk bisa dipakai registrasi. Itu kan ada barcode di kartu tesnya tinggal di print, ini hanya Kota Mataram yang menghadirkan petugas Dukcapil di lokasi pelaksanaan tes. Dari luar daerah tidak ada,” katanya.
Setelah pelaksanaan tes SKD, BKPSDM akan menunggu pengumuman dari BKN. Yaitu untuk mengetahui jumlah peserta yang lolos mengikuti tahap tes SKB. “Nanti kita umumkan berapa jumlah peserta yang lolos tes SKB. Kita juga masih menunggu informasi soal 90 peserta SKD yang memilih lokasi tes di luar daerah,” pungkasnya.
Fitri salah satu peserta tes SKD CPNS Kota Mataram mengaku tidak ada kendala selama pelaksanaan tes. “Nilai saya sudah di atas ambang batas (passing grade), tapi nanti menunggu pengumuman apa lolos ke tes SKB atau tidak,” katanya.
Untuk diketahui, pelamar CPNS yang lolos seleksi adminitrasi pada formasi Kota Mataram sebanyak 1.824 orang. Dari jumlah tersebut, 90 orang memilih melaksanakan tes SKD di luar daerah. Lalu 12 orang menggunakan nilai SKD pada rekrutmen CPNS tahun 2023 dan langsung lolos mengikuti tes SKB.
Pada rekrutmen tahun 2024, Pemkot Mataram mendapatkan alokasi 93 formasi CPNS. Terdiri dari 13 formasi jabatan fungsional kesehatan yang seluruhnya untuk formasi umum. Lalu jabatan fungsional tenaga teknis dan pelaksana 80 formasi. Rinciannya 78 formasi umum dan 2 formasi disabilitas.
Dari alokasi formasi tersebut, dua formasi CPNS di Kota Mataram tanpa pelamar. Dua formasi yang tidak terisi dengan rincian, 1 formasi umum dokter spesialis dermatologi dan venereologi. Satu lagi adalah formasi penyandang disabilitas penata kelola layanan kesehatan. (gal)