725 Hektar Tanaman Padi di Bima Rusak Berat

ILUSTRASI TANAMAN PADI RUSAK

MATARAM–Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura (Distan TPH) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat sedikitnya 725 hektar tanaman padi petani di Kota Bima dan Kabupaten Bima yang terdampak terjangan banjir bandang Bima pada tanggal 21 dan 23 Desember 2016 lalu.

“Lebih dari 725 hektar tanaman padi petani di dua kabupaten tersebut gagal panen karena banjir bandang Bima,’ kata Kepala Dinas Pertanian dan TPH Provinsi NTB, Husnul Fauzi, Senin (2/1).

Banjir bandang yang menerjang dua daerah yakni sebagian besar wilayah Kota Bima dan sebagian lagi wilayah Kabupaten Bima menyisakan berbagai kerusakan baik itu tempat tinggal, infrastruktur jalan dan juga lahan pertanian masyarakat di dua wilayah tersebut.

Dari jumlah 725 tanaman padi yang mengalami kerusakan akibat terjangan banjir bandang di Bima tersebut, Husnul menyebut bahwa sebagian besar mengalami puso (gagal panen) karena disapu habis banjir bandang yang meluluhlantakan hampir seluruh Kota Bima dan sebagian Kabupaten Bima.

Baca Juga :  Luas Tanaman Padi Meningkat 30,31 Persen

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pertanian dan TPH Provinsi NTB bahwa total yang terkena fuso (gagal panen) sebanyak 427 hektar dan total rusak berat untuk tanaman padi petani sebanyak 298 hektar. Tanaman padi petani yang mengalami fuso dan rusak berat tersebar di empat kecamatan. “Kami berharap lahan sawah petani untuk tanaman padi yang masuk dalam program asuransi pertanian, bisa ditangani oleh PT Jasindo,” kata Husnul.

Dari empat kecamatan yang mengalami gagal panen karen tanaman padi rusak berat dan fuso diantaranya, Kecamatan Rasana E Timur, Kecamatan Raba, Kecamatan Mpunda dan Kecamatan Asakota. Sementara di Kecamatan RasanaE Barat tidak ada tanaman padi yang mengalami kerusakan baik fuso maupun rusak berat.

Baca Juga :  Petani Diimbau Mulai Menanam Padi

Kondisi tanaman di Kecamatan Rasana E Timur sebanyak 257 hektar mengalami fuso sementara untuk persemaian sebanyak 87 hektar rusak berat dan 3 hektar mengalami fuso. Dengan demikian tanaman padi di Kecamatan Rasana E yang rusak dan fuso sebanyak 347 hektar dan menjadi kecamatan yang terbanyak tanaman padi terdampak banjir bandang Bima.

Selanjutnya di Kecamatan Raba kondisi tanaman padi mengalami fuso sebanyak 110 hektar, untuk persemaian rusak berat 63 hektar dan tidak ada fuso. Kemudian di Kecamatan Mpunda kondisi tananam fuso sebanyak 39 hektar, untuk persemaian rusak berat sebanyak 107 hetar dan fusi sebanyak 8 hektar. Dan di Kecamatan Asakota kondisi tanaman yang mengalami rusak berat sebanyak 21 hektar dan fuso sebanyak 10 hektar. Sementara untuk persemaian yang mengalami rusak berat sebanyak 20 hektar dan fuso tidak ada. (luk)

Komentar Anda