71,2 Persen Pekerja di KEK Mandalika Diklaim Pekerja Lokal

PEKERJA LOKAL: Para pekerja lokal yang diberdayakan dalam membangun berbagai hal di KEK Mandalika, kemarin. (IstIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYAPT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, berkomitmen untuk melibatkan sebanyak mungkin tenaga kerja yang berasal dari daerah dalam pengembangan Mandalika. Hal ini sebagai dukungan terhadap program pemerintah dalam meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Saat ini, sebanyak 1.141 orang Warga Negara Indonesia (WNI) telah bekerja dalam kegiatan pembangunan kawasan, dimana 71,2 persen atau 813 pekerja diantaranya merupakan tenaga kerja lokal yang berasal dari  Provinsi NTB. 813 pekerja asal NTB ini terbagi dalam sejumlah bidang pekerjaan, antara lain merupakan tim yang bekerja di manajemen ITDC, kontruksi pembangunan Mandalika, hingga bagian keamanan dan pemeliharaan (operasional) kawasan. Hal ini menunjukkan pembangunan Mandalika mampu memberikan manfaat kepada masyarakat berupa terbukanya lapangan pekerjaan baru, khususnya bagi masyarakat di Pulau Lombok.

Baca Juga :  Gaji Dewan Tembus Rp 30 Juta Sebulan

Managing Director The Mandalika, Bram Subiandoro mengatakan, bahwa mereka selama ini terus berupaya untuk memaksimalkan tenaga kerja lokal untuk membangun kawasan sebagai wujud dukungan mereka terhadap program TKDN yang digencarkan oleh pemerintah pusat. Sebagai BUMN yang merupakan agen pembangunan, mereka juga mengemban amanah untuk pelibatan warga lokal dalam pembangunan kawasan ini. “Pelibatan tenaga kerja lokal ini tidak hanya untuk pembangunan Mandalika saja. Dalam penyelenggaraan dua event balap motor internasional pada November 2021 dan Maret 2022, ITDC Group juga telah melibatkan lebih dari 6.000 pekerja lokal yang membidangi manajemen kebersihan, keamanan, marshal, transportasi, ticketing, petugas parkir, crowd control, help desk, COVID-19 safety, medis dan kru medis, waste management, dokumentasi, fasilitas, produksi, dan event supports,” ungkap Bram Subiandoro, Jumat (27/5).

Baca Juga :  Operasi Pekat, Polisi Sita Miras Jenis Tuak

Pihaknya menegaskan bahwa pelibatan pekerja lokal ini merupakan salah satu upaya mereka untuk membangun rasa memiliki bagi sesama dalam perhelatan yang telah berlangsung. Tujuannya adalah menciptakan multiplier effect seluas-luasnya, sehingga masyarakat dapat merasa bangga memiliki Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika yang indah ini juga bangga bahwa kawasan ini bisa menjadi lokasi ajang event berkelas internasional. “Dalam mendorong TKDN, kami juga menggunakan bahan hingga peralatan kerja untuk konstruksi didatangkan dari lokal. Kami menginformasikan kepada kontraktor terpilih untuk mengedepankan program TKDN, yakni memanfaatkan dan memaksimalkan tenaga kerja lokal hingga peralatan dan bahan yang bisa didapatkan di Lombok dahulu. Apabila tidak bisa ditemukan di Lombok, bisa dicari di wilayah lain di luar pulau di Indonesia,” tegasnya. (met)

Komentar Anda