7000 Warga Terdampak Banjir Bandang Bima Kembali Nikmati Listrik

PETUGAS PLN: Gerak cepat dan tanpa kenal lelah, para petugas PLN terus bekerja untuk menormalkan jaringan listrik di Bima yang terganggu akibat banjir bandang. (pln for radarlombok.co.id)

MATARAM–PLN terus bergerak cepat memulihkan suplai listrik yang terdampak akibat banjir bandang di Kabupaten Bima.

Maman Sulaeman, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bima menjelaskan bahwa 93% atau 7000 masyarakat, malam ini telah kembali menikmati listrik

“Hingga saat ini, 50 gardu dari 54 gardu distribusi yang mengalami gangguan telah berhasil dinormalkan. Tentunya berkat doa dan kerja keras dari tim yang dibantu oleh masyarakat,” ujar Maman dalam siaran pers yang diterima radarlombok, Sabtu malam (3/4/2021).

Sebanyak 3 (tiga) gardu distribusi yang mengalirkan listrik untuk 150 pelanggan PLN yang berada di Desa Campa belum bisa dilakukan perbaikan hingga malam ini, karena akses jalan yang terputus.

Baca Juga :  Ajang Mobile World Congress di Barcelona, Dirut PLN Ajak Kekuatan Internasional Kolaborasi Transisi Energi

Untuk 1 (satu) gardu yang berlokasi di Desa Nisa, Kecamatan Woha dan menyuplai 150 pelanggan di desa tersebut, saat ini sedang dalam proses pemeliharaan setelah terendam air.

Selebihnya, sebanyak kurang lebih 200 pelanggan belum bisa disambung karena kondisi jaringannya berbahaya untuk dialiri listrik.

“Kami harus pastikan kondisi instalasi listrik, baik milik PLN ataupun pelanggan aman sebelum kami aliri listriknya. Apabila kondisi masih belum aman, kami tidak akan alirkan listriknya. Keselamatan masyarakat tetap yang utama,” jelas Maman.

Tidak hanya dari PLN UP3 Bima, tambahan personil didatangkan dari PLN UP3 Sumbawa, PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Tambora dan mitra kerja untuk mempercepat pemulihan sistem.

“Total 65 petugas diterjunkan untuk mempercepat proses pemulihan sampai malam ini. Semua disiagakan di 3 lokasi, yaitu Monta, Woha dan Bolo,” tambah Maman.

Baca Juga :  Ratusan Pegawai PLN Gelar Aksi Bersih Pantai

Sebelumnya diberitakan, banjir bandang yang melanda Kecamatan Woha, Kecamatan Monta dan Kecamatan Bolo pada hari Jumat (2/4/2021) telah mengakibatkan 54 gardu distribusi PLN terdampak dan mengakibatkan 7500 masyarakat di 26 desa terputus aliran listriknya.

Maman juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap bahaya kelistrikan yang mungkin terjadi, salah satunya dengan segera matikan listrik apabila air masuk ke dalam rumah.

“Tetap hati-hati. Matikan segera listrik kalau air masuk ke rumah untuk menghindari arus hubung singkat yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat,” tutup Maman. (*/gt)

Komentar Anda