7 Pasien Positif Corona Sembuh, 2 Meninggal, 32 Dirawat

HL Gita Aryadi (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)
HL Gita Aryadi (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Pemerintah Provinsi NTB kembali mengumumkan tidak adanya penambahan kasus positif Covid-19, Rabu kemarin (15/4). Namun belum jelas apakah semua yang di tes hasilnya negatif, atau memang tidak dilakukan tes, seperti hari Senin lalu.

Sehingga meskipun tidak ada penambahan kasus positif, maka masyarakat harus tetap waspada. Pasalnya, berdasarkan Rapid Diagnostic Test (RDT) atau tes cepat yang dilakukan terhadap warga yang pernah ke Gowa, atau klaster Gowa, ratusan orang hasilnya reaktif.

“Sebagian besar populasi berisiko sudah diperiksa dengan metode RDT,” terang Sekretaris daerah (Sekda) Provinsi NTB, H Lalu Gita Aryadi selaku Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu malam (15/4).

RDT dilakukan terhadap tenaga kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG). Terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

PPTG yang telah melakukan perjalanan ke Gowa, jumlahnya diperkirakan mencapai 1.200 orang. Namun yang berhasil didata oleh Pemprov NTB sebanyak 750 orang. dimana dari 750 orang tersebut, sudah banyak yang telah dinyatakan positif terjangkit Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab. Sementara sebagian besar lainnya baru dilakukan sebatas tes cepat saja.

Jumlah klaster Gowa yang sudah dilakukan tes cepat sebanyak 472 orang. Pemerintah saat ini terus melakukan tracking untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. “Sebanyak 472 PPTG perjalanan Gowa diperiksa, dengan hasil 108 orang, atau 22,8 persen reaktif,” ungkap Sekda.

Selain tes cepat terhadap warga klater Gowa, sebanyak 188 tenaga kesehatan juga telah diperiksa dengan hasil 7 orang reaktif. Kemudian 705 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 46 orang reaktif. “Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19,” jelas Sekda.

Disampaikan, metode pemeriksaan dengan RDT yang dilakukan terhadap ODP, OTG dan PPTG merupakan langkah tepat sebagai deteksi dini untuk mencegah penularan Covid-19 lebih luas. Semakin banyak warga yang terdeteksi, maka semakin mudah dan cepat untuk bisa melakukan pencegahan dan tindakan penanganan medis.

Lebih lanjut dijelaskan Sekda, dengan adanya rapid tes, pemerintah dapat memperkirakan dan mempersiapkan diri jika dalam beberapa hari kedepan akan ada lonjakan jumlah pasien positif Covid-19. “Tetapi jangan dipandang sebagai hal yang buruk dan membuat panik. Justru ini adalah perkembangan positif, karena kita telah memulai langkah yang benar, untuk melakukan penanganan yang cepat dan tepat, sehingga semua pasien bisa sembuh dan masyarakat lainnya tidak terjangkit,” katanya.

Terkait dengan perkembangan pasien positif Covid-19, saat ini ada sebanyak 7 orang telah dinyatakan sembuh. Sedangkan pasien positif covid-19 tetap 41 orang. Terdiri dari 2 orang meninggal dunia, dan 32 orang masih dirawat.

Berdasarkan data Gugus Tugas, jumlah PDP hingga saat ini sebanyak 183 orang. Terdiri dari 94 orang PDP masih dalam pengawasan, 89 orang PDP selesai pengawasan. “Dan 12 orang PDP meninggal,” sebut Sekda.

Untuk data ODP, jumlahnya telah mencapai 4 ribu orang. Terdiri dari 1.153 orang masih dalam pemantauan dan 2.847 orang selesai pemantauan. Selanjutnya Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 912 orang dan PPTG sebanyak 34. 211 orang.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr Nurhandini Eka Dewi menyampaikan, pihaknya masih memiliki stok reagen untuk pemeriksaan swab. Namun Eka belum bisa menyebutkan sudah berapa orang yang diperiksa.

Alat di rumah sakit Universitas Mataram (Unram) juga sudah bisa beroperasi. Sehingga kedepan akan lebih banyak swab yang bisa diperiksa dalam sehari. “Ada kita punya stok reagen untuk 2.000 test. Untuk jumlah yang sudah diperiksa, coba kita kompilasi berapa yang dikirim ke Litbangkes kemarin dan yang diperiksa di RSUP. Dan Unram juga hari ini sudah berfungsi lab-nya,” tutur Eka. (zwr)

Komentar Anda