SELONG – Sebanyak 660 operator sekolah resmi menjadi honorer daerah (honda).
Para operator sekolah ini menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebagai Honda dari Bupati Ali BD Senin kemarin (14/8). Saat bersamaan juga diserahkan SK pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 49 orang Guru Garis Depan (GGD).
Dalam sambutannya, Ali BD mengatakan, jabatan operator sekolah adalah profesi yang sangat vital dalam lingkungan sekolah. Karena itulah, nasibnya harus diperhatikan. ” Kalau perlu gajinya bisa dinaikkan tahun depan,” katanya.
Sementara untuk GGD, sebenarnya kata Ali tidak ada daerah di Lombok Timur ini yang masuk dalam kategori daerah terpencil yang harus diberikan GGD. Beberapa daerah yang ditunjuk sebagai penerima GGD ini adalah daerah-daerah yang sudah maju. Sebut saja, Sembalun, daerah ini adalah kawasan wisata. Sambelia juga daerah dengan pertumbuhan baru yang sarana prasarana infrastruktur penunjangnya sudah sangat bagus.
“Kondisi yang sama juga dengan di Pulau Maringkik yang memang harus menggunakan alat transportasi laut. Namun, jarak tempuhnya dari daratan sangat singkat. Artinya, tidak ada daerah di Lombok Timur yang ditempuh dalam waktu 2 jam,”ujarnya.
Dikatakan Ali BD, GGD yang ditempatkan di Lombok Timur ini berasal dari luar daerah. Hal ini dikatakannya karena pengangkatan GGD ini dilakukan pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya sebagai penerima manfaat dan tidak memiliki kewenangan dalam menentukan kelulusan peserta. “Meski begitu, pemerintah daerah tetap mendapatkan manfaat yang besar dari adanya penempatan GGD ini di Lombok Timur. Sebab, kondisi yang ada saat ini, Lombok Timur terus kekurangan guru. Sedangkan, tidak ada aturan yang membolehkan daerah untuk pangangkatan guru PNS,”Bebernya.
Setiap tahun, Lombok Timur kehilangan 200 lebih guru akibat pensiun. Sedangkan, pengangkatan guru PNS baru tidak ada. Oleh karena itu, Pemkab Lombok Timur patut berterima kasih melalui program GGD ini, karena tambahan guru bisa diberikan pusat. Walaupun jumlahnya sangat terbatas dan tidak sesuai dengan jumkah guru yang pensiun.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur, L Suandi menyampaikan Kementerian Pendidikan telah mengupayakan perbaikan sistem komunikasi dan informasi melalui Dapodik yang merupakan sistem pendataan dan pengelolaan data-data pendidikan yang bersifat mikro secara online dan real time.
Ada 3 Jenis data utama pendidikan yang dikelola pada sistem Dapodik yaitu data sekolah, data siswa dan data guru atau karyawan. Elemen – Elemen data yang masuk ke dalam Dapodik lanjut Suandi, terdiri dari Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Pendidikan (NUPTK) dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). “Dalam implementasinya pengelolaan Dapodik ini diperlukan seorang operator pendidikan yang melakukan sistem input data ke server pusat,”katanya.
Ketua Forum Oprator Pendataan Pendidikan Seluruh Indonesia Kabupaten Lombok Timur, Hendra Gunawan mengaku berterima kasih operator sekolah telah diangkat menjadi tenaga honorer daerah. Sebelumnya para oprator ini statusnya tidak jelas.”Kalau masalah jumlah tenaga yang diangkat ini masih kurang, seharusnya seribu lebih,karena melihat jumlah sekolah yang banyaknya sekitar 2 ribuan. Namun pada saat diminta berkasnya, banyak operator yang tidak tahu informasi,”jelasnya.
Disampaikannya, operator sekolah yang diangkat ini terdiri dari tenaga TK/PAUD sebanyak 80 orang dan SD sebanyak 476 orang. Sementara itu, untuk SMP sebanyak 75 orang, operator perangkat kecamatan 21 orang dan OPD sebanyak 8 orang. Sehingga jumlah semuanya 660 orang.(cr-wan)