6 Rumah Warga Ahmadiyah Dirusak Massa

Enam Rumah Rusak, Gubernur Minta Kekerasan Dihentikan

Teror tidak berhenti sampai di situ. Ketika malam tiba, sekitar pukul 21.00 Wita, terjadi kembali penyerangan dan perusakan rumah jemaah Ahmadiyah di lokasi yang sama. “Itu di hadapan aparat kepolisian terjadi, akibatnya satu rumah hancur,” tambah Saleh. 

Pada Minggu pagi (20/5), satu rumah jemaah Ahmadiyah kembali dirusak di desa tersebut sekitar pukul 06.30 Wita. “Target penyerang adalah meratakan seluruh rumah penduduk komunitas Muslim Ahmadiyah dan mengusirnya dari Lombok Timur,” katanya. 

Aksi kejadian amuk masa ini sudah terindikasi mulai bulan Maret 2018. Sempat pula ada kejadian pada tanggal 9 Mei 2018 di desa yang berbeda di Kabupaten Lombok Timur. Jemaah Ahmadiyah diminta keluar karena dianggap sesat. Atas kondisi ini, pihaknya meminta jaminan keamanan dari pihak kepolisian di manapun jemaah Ahmadiyah berada. Kemudian jaminan untuk tinggal di rumah sendiri. “Penegakan hukum yang adil atas para pelaku teror dan kriminal yang melakukan penyerangan, perusakan dan pengusiran. Kami juga minta solusi dari pemerintah atas hilang dan rusaknya rumah dan harta benda akibat teror perusakan tersebut,” ujar Saleh. 

Baca Juga :  Pelaku Curanmor di Bawah Umur Ditangkap
Baca Juga :  Perempuan Misterius Ditemukan Kubur Bayi Laki-Laki

Kabid Pengkajian Masalah Strategis dan Penanganan Konflik Bangkesbangpoldagri Provinsi NTB, Rasyidin mengungkapkan, peristiwa perusakan rumah warga Ahmadiyah sudah diantisipasi. “Memang dua minggu yang lalu juga sudah dilaporkan masyarakat kepada aparat dan sudah dilakukan fasilitasi oleh camat, polsek dan danramil, tapi mungkin mereka (Ahmadiyah) tetap ngotot untuk melakukan penyebaran agamanya. Padahal sudah diingatkan saat itu,” ungkap Rasyidin. (wan/zwr)

Komentar Anda
1
2
3
4
5
6