6 Rumah Warga Ahmadiyah Dirusak Massa

Enam Rumah Rusak, Gubernur Minta Kekerasan Dihentikan

Ketua Fraksi PKS DPRD Provinsi NTB, H Johan Rosihan berharap negara harus lebih berperan lagi untuk melindungi seluruh warga bangsa. “Persoalannya, selama Ahmadiyah masih menyebut diri bagian dari Islam, maka selama itu mereka akan seperti ini,” kata Johan. 

Johan tentu saja sangat menyesalkan pristiwa tersebut terjadi. Namun sudah saatnya harus diambil solusi. Misalnya dengan mengarahkan Ahmadiyah sebagai satu dari berbagai aliran kepercayaan di Indonesia. “Jangan lagi menyebut diri bagian dari Islam, toh sekarang aliran kepercayaan sudah diakui negara,” ucapnya. 

Baca Juga :  Komplotan Pembobol Konter HP Diringkus

Juru bicara Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Provinsi NTB, Saleh Ahmadi menyampaikan, sekelompok masa telah menodai kesucian bulan Ramadan. Kelompok yang dimaksud yaitu warga setempat juga, karena telah melakukan teror penyerangan, perusakan dan pengusiran pada sesama warga negara.  Teror tersebut dimulai pada hari Sabtu (19/5) sekitar pukul 11.00 Wita. Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan rumah penduduk dan pengusiran terhadap 7 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 24 orang penduduk  Dusun Gerepek Lauk Eat Desa Gereneng Kecamatan Sakra Timur. “Aparat terlihat masih berjaga di TKP tadi, saya baru pulang dari TKP. Kondisi rumah-rumah rusak parah, 24 korban yang diserang masih dievakuasi sementara di Mapolres Lotim,” terang Saleh kepada Radar Lombok. 

Baca Juga :  Balap Liar, Tujuh Motor Diamankan

Kejadian pada hari Sabtu tersebut, mengakibatkan 6 rumah rusak beserta peralatan rumah tangga dan elektronik lainnya. Kemudian ada pula 4 unit sepeda motor hancur. “Kelompok massa berasal dari daerah yang sama, melakukan penyerangan dan perusakan karena sikap kebencian dan intoleransi pada paham keagamaan yang berbeda,” tudingnya. 

Komentar Anda
1
2
3
4
5
6