53 Mahasiswa Australia Belajar Bahasa dan Budaya Lombok

TARIAN SASAK: Mahasiswa asal Australia yang belajar Bahasa Indonesia di Lombok menunjukkan kepiawaian mereka menari Tarian Oncer Rabu kemarin (18/1) (Lukmanul Hakim/Radar Lombok)

MATARAM – Minat warga negara Australia belajar bahasa Indonesia cukup tinggi.

Mereka datang ke Lombok khusus untuk belajar bahasa Indonesia dan juga budaya yang dianggap cukup unik dan menarik. Seperti yang dilakukan  53 warga negara Australia yang sebagian besar adalah mahasiswa dari sejumlah universitas di Australia.

Mahasiswa asal Australia menunjukkan kepiawaian mereka menari tari tradisional Sasak, yakni tarian Oncer di hadapan perwakilan Konsulat Jenderal Australia sebagai Consul for Public Diplomacy di Bali, Jessica Baldock, Resident Director of the Regional Universities Indoensia Language Initiative (RUILI), Dr. Nathan Franklin dan Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang, Rabu kemarin (18/1). Berbagai pertunjukan budaya tradisional Sasak, Lombok ditampilkan  sebagai rangkaian perpisahan mereka.

Sebanyak 53 mahasiswa Australia tersebut merupakan peserta tahap pertama di tahun 2107 untuk program belajar bahasa Indonesia di Lombok yang berlangsung dari tanggal 1 Januari hingga 10 Februari 2017. Sedangkan untuk program kedua akan diikuti 25 orang dan akan datang pada pekan  depan ke Lombok.

Baca Juga :  Mahasiswa Unram Demo Minta Keringanan Biaya Kuliah

[postingan number=3 tag=”pendidikan”]

Dr. Nathan Franklin mengaku bangga bisa betugas di Lombok untuk ikut serta bersama 53 mahasiswa asal Australia untuk belajar Bahasa Indonesia. Ternyata dalam waktu hanya tiga minggu kurang, sebagian dari mereka sudah ada yang bisa berbahasa Indonesia meski belum begitu lancar. Selain itu, para mahasiswa selama tiga minggu kurang juga telah banyak mempelajari adat istiadat dan budaya Suku Sasak yang unik dan menarik. “Selama mahasiswa ada di Lombok, mereka banyak belajar tidak hanya bahasa tapi juga budaya Lombok. Nantinya sekembalinya ke Australia mereka juga bisa menerapkan budaya Sasak, Lombok,” ujarnya .

Nathan menjelaskan, RUILI merupakan salah satu konsorsium yang sangat penting dan berperan strategis dalam memfasiltiasi para pelajar dan mahasiswa Australia untuk melakukan program in –country di Lombok. Kerja sama ini sangat penting dan sudah berlangsung selama 21 tahun dengan partisipasi ribuan mahasiswa dari berbagai mahasiswa dari Universitas di Australia. “Mahasiswa Australia sangat tersanjung bisa belajar di Lombok . Salah satu pulau yang indah dan penuh warisan budaya bangsa Indonesia yang luhur. Lombok juga memiliki tradisi kuliner yang luar biasa,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kolektor Pamerkan Keris Kuno di Museum NTB

Asisten I Setda Kota Mataarm, Lalu Martawang menyambut baik kegiatan program belajar bahasa Indonesia dan budaya Lombok bagi pelajar dan mahasiswa Australia yang dilaksanakan di Kota Mataram. Bahkan, Martawang sempat terkesima melihat penampilan pelajar dan mahasiswa asal Australia saat menarikan tarian tradisional Lombok yakni tari Oncer dan juga bermain  Gendang Beleq. “Sangat luar biasa dalam waktu kurang dari tiga minggu mereka bisa menarikan khas Lombok dan bermain alat musim Gendang Beleq,” ungkap Martawang. (luk)

Komentar Anda