50 Warga Wamena Asal Bima Pulang Kampung

PULANG KAMPUNG: Sebanyak 50 orang warga Wamena asal NTB, dipulangkan ke kampung halamannya ke Kabupaten Bima, Minggu pagi (6/10/2019). (ist for radarlombok.co.id)

MATARAM—Pasca kerusuhan di Papua bebepara pekan terakhir ini, mengakibatkan banyak warga Wamena asal NTB yang terpaksa mengungsi atau pulang kampung ke daerah asal. Seperti Minggu pagi (6/10/2019), sebanyak 50 warga Wamena asal Bima, NTB, pulang kampung ke Bima, melalui Bandara Wamena, transit di Makasar, untuk selanjutnya menuju Bima.

Sekitar pukul 07.45 Wita, rombongan pengungsi asal NTB tujuan Bima dipulangkan menggunakan pesawat komersil Lion JT 795. Informasi tersebut disampaikan oleh Tim Dinas Sosial Provinsi NTB, Amir dan Amran, langsung dari Bandara Sentani, Jayapura. Rombongan besar pemulangan pengungsi ke NTB kali ini berjumlah 50 orang. Seluruhnya berasal dari Bima,” lapornya melalui keterangan tertulis.

Dismpaikan, proses pemulangan para pengungsi ini terbilang lancar, karena perhatian yang begitu besar dari Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten Bima, beserta seluruh  elemen masyarakat Bima di Jayapura.

WARGA WAMENA ASAL BIMA: Tampak 50 warga Wamena asal Bima yang terpaksa pulang kampung, paska kerusuhan di Papua beberapa waktu lalu. (ist for radarlombok.co.id)

Dan yang tidak kalah perannya ketika proses mengurus tiket, boarding pass, bagasi, hingga memastikan pengungsi masuk pesawat dengan barang bawaannya, adalah para petugas di Bandara, yaitu Iksan, Yusman, dan Iwan. “Mereka adalah putra-putra NTB yang ditugaskan oleh kesatuannya di Bandara Sentani. Alhamdulillah, mereka hadir dan bertugas untuk NTB, walaupun tidak di Wilayah NTB,” terangnya.

Selain itu, katanya, kemudahan dan kelancaran proses pemulangan pengungsi asal NTB ini, juga merupakan peran penting dari Yonif 751 Sentani, yang telah mengerahkan sejumlah armada pengangkutan pengungsi dari Posko ke Bandara.

“Begitu pula peran personil Yonif 751, Muhammad Nur dan Muhammad Sidik, putra-putra NTB lainnya yang memiliki jiwa social tinggi, dan penuh kerelaan untuk mengurus pengungsi. Mereka mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan dengan Tim dari Dinas Sosial Provinsi NTB, dan dari Dinas Sosial Kabupaten Bima,” pungkasnya. (sal)

Komentar Anda