TANJUNG–Kebijakan diperbolehkannya penyeberangan pada malam hari selama perhelatan MotoGP Mandalika 18-20 Maret 2022 disambut baik para pelaku usaha penyeberangan.
Kebijakan itu sendiri tidak terlepas dari aspirasi pelaku usaha penyeberangan, mengingat banyak tamu yang menginap di Gili, itu tiba pada malam hari. “Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah memang atas dasar aspirasi kami sesuai permintaan dari travel agent, karena banyak penonton tiba di malam hari, dan mereka menginap di Gili,” ungkap Owner Ocean Express Gili Lombok Speed Boat, Mahbub kepada Radar Lombok.
Diungkapkan, jumlah penumpang yang sudah membuat list penyeberangan pada malam hari saat MotoGP sudah mencapai 5 ribuan orang, sehingga pihaknya sudah mengantisipasi dilakukannya penyeberangan serentak. Total speed boat yang stand by 48 unit. Satu speed boat mengangkut 10 orang, sehingga sekali jalan bisa 480 orang. “Kami sudah briefing dengan para boatman, dan jasa penyeberangan lain,” terangnya.
Unutk safety selama penyeberangan malam hari, pihaknya sudah menyiapkan tenda di pinggir pantai sebagai tempat menunggu para penumpang yang diantar secara bergiliran. Kemudian jaket renang di setiap boat, lampu navigasi atau lampu tanda jalan, dan lainnya. “Yang kami prioritaskan keamanan dan kenyamanan penumpang. Termasuk juga dari segi harga kami sepakat tetap menggunakan harga seperti biasanya, tidak mencari keuntungan dari momentum ini,” jelasnya.
Diungkapkan, pada MotoGP, tidak hanya hotel di tiga Gili yang ramai, justru hotel-hotel di darat sudah penuh sehingga para agen travel mengalihkan ke tiga gili. “Hanya saja, saya lihat pemerintah daerah tidak memaksimalkan penyambutan MotoGP dengan menata sedikit pintu masuk kawasan wisata Malimbu sebagai jalan nasional, dan juga fasilitas yang ada di Terminal Teluk Nara tidak dibersihkan,” tegasnya.
Termasuk juga fasilitas di Dermaga Teluk Nara dan sekitarnya. Tidak ada fasilitas selama tamu menunggu penyeberangan ke tiga Gili. “Kita ingin pemerintah daerah menunjukkan penyambutan, justru kita lihat tidak ada semangat,” katanya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Karya Bahari, Sabarudin mengaku juga siap melayani penyeberangan pada malam hari jika ada tamu yang menyeberang lewat Pelabuhan Bangsal. “Kami siap melayani tamu menggunakan kapal publik pada malam hari maupun siang hari, terutama malam hari jika ada kebijakan benar adanya, dan juga jika ada tamu yang menyeberang malam hari,” ujarnya. (flo)