45 PAUD Dapat Bantuan

Sumber Fhoto www.beritasatu.com

MATARAM—Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tahun ini dipastikan akan menerima bantuan. Tercatat sebanyak 45 lembaga PAUD yang siap menjadi  obyek penerima bantuan.

Adapun 45 PAUD penerima bantuan dibagi kedalam dua jenis bantuan, yakni 40 PAUD mendapat bantuan berbentuk barang seperti alat permainan. Sisanya sebanyak 5 PAUD mendapat bantuan ruang kelas belajar (RKB).

"Tahun ini 45 lembaga PAUD yang akan pasti mendapat bantuan," Kata Kabid PAUDNI Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora NTB, Juma'ah, Kamis (4/8).

Bantuan yang diberikan Dikpora NTB, jelasnya, dilakukan setiap tahun. Namun begitu, bantuan tersebut dengan catatan bahwa PAUD bersangkutan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Adapun PAUD yang mendapat bantuan setiap tahunnya jumlahnya bervariasi di setiap daerah. Jumlah yang dapat di setiap daerah pun tergantung dari komposisi jumlah PAUD di setiap kabupaten. Seperti halnya pada tahun ini, sebanyak 45 lembaga PAUD yang pasti mendapatkan bantuan.

Ia juga menjelaskan, dari 45 PAUD ini, diambil dari seluruh kabupaten dan kota yang ada di NTB. Adapun prosesnya harus menunggu selama satu tahun. Artinya yang dapat tahun ini 2016 proposal yang masuk pada 2015 lalu. Hal ini dilakukan demi proses pemeriksaan yang ketat dan tepat dari proposal yang diajukan. Ketatnya seleksi yang dilakukan lantaran tidak jarang ada PAUD yang belum punya akte notaris dan ijin operasional.

Sebelum pihaknya merealisasikan ajuan proposal, ada juga tim yang dilepas di setiap kecamatan untuk menyurvei PAUD yang akan diberikan bantuan. Langkah ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan atau terkesan sembarangan dalam hal memberi bantuan.

Namun pihak Dikpora selalu mencoba untuk lebih bijaksana dalam menanggapi berbagai proposal yang masuk. Bahkan dengan banyaknya lembaga PAUD di setiap daerah justeru dinilai cukup bagus. Persoalan akte notaris dan ijin operasional setiap lembaga harus di berikan petunjuk yang pas. Dengan begitu, dalam memastikan persoalan, pihaknya tidak sungkan turun ke lapangan.

"Kami harus memeriksa proposal dengan teliti, makanya realisasi proposal pun cukup lama," tutupnya. (cr-rie)