41 Money Changer Tak Berizin Ditutup

41 Money Changer Tak Berizin Ditutup
PENERTIBAN: Salah seorang wisatawan mancanegara saat melintasi loket usaha money changer penukaran uang/valas di kawasan wisata Gili Trawangan. (Lukmanul Hakim/Radar Lombok )

MATARAM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi  NTB bersama tim gabungan kembali menertibkan operasional tanpa izin perusahaan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) atau money changer.

Kali ini, tim gabungan yang dikomandoi BI Provinsi NTB kembali menertibkan 41 money changer di sejumlah titik di Pulau Lombok.

Penertiban money changer tidak berizin ini Perwakilan BI Provinsi NTB melibatkan sejumlah lembaga. Diantaranya  Kepolisian Daerah (Polda) NTB, Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Disnaker Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Lombok Utara, Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Lombok Timur dan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Lombok Tengah.

Baca Juga :  Peternak Ayam Lokal Masih Jadi “Penonton”

Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Prijono mengatakan, penertiban  money changer tidak berizin ini dalam rangka melaksanakan amanat Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 18/20/PBI/2016 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB). BI selaku Lembaga Pengawas dan Pengatur (LPP) KUPVA BB atau dikenal dengan istilah money changer kembali melakukan kegiatan penertiban tahap II terhadap pihak-pihak yang masih melakukan kegiatan penukaran valuta asing tanpa izin BI pascakegiatan penertiban tahap I pada bulan Mei 2017. ”Penertiban ini sebagai langkah pelindungan konsumen,” kata Prijono, Selasa kemarin (3/10).

Baca Juga :  Disnakeswan Perketat Pengawasan Hewan Kurban

Penertiban 41 money changer tersebut berjalan lancar dan aman. Petugas lalu menempelkan stiker penertiban sampai  yang bersangkutan memperoleh izin usaha KUPVA dari  BI. Selanjutnya BI  Provinsi NTB akan terus memonitor dan mengawasipemenuhan komitmen dari pihak-pihak tersebut.“Selama mereka belum memiliki izin dari BI, maka tidak ada boleh kegiatan transaksi jual beli   di tempat tersebut,” jelasnya.

Komentar Anda
1
2