4.476 Warga NTB Menjadi Penerima Beasiswa

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah pose bersama mahasiswa penerima beasiswa dari Pemprov NTB. ( DOK / RADAR LOMBOK)

MATARAM – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB telah menyalurkan beasiswa pendidikan, baik untuk kampus dalam negeri maupun luar negeri sebanyak 4.476 penerima yang telah mengikuti program Beasiswa NTB sejak diluncurkan pada tahun 2018 silam.

”Total mahasiswa yang mendapatkan biaya pendidikan keluar negeri sebanyak 767 orang dan mahasiswa dalam negeri sebanyak 3.000 lebih. Tahun ini total yang diberikan pada program BSU (Beasiswa Stimulan Unggulan) adalah 1.013 mahasiswa,” sebut Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Ilmu dan Teknologi, BRIDA NTB, Ahmad Muslim kepada Radar Lombok, kemarin.

Dikatakannya, berdasarkan grafik penerimaan beasiswa BSU tahun 2022 terbanyak adalah warga Kabupaten Lombok Timur sebanyak 258 orang, Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 162 orang, Kabupaten Lombok Barat 150 orang, Kabupaten Sumbawa. Selanjutnya Kota Mataram sebanyak 116 orang, Kabupaten Bima 77 orang dan Kabupaten Dompu 48 orang. Paling sedikit adalah warga Kabupaten Sumbawa Barat 32 orang, Kabupaten Lombok Utara 27 orang dan Kabupaten Bima hanya 16 orang.

Menurut Muslim, data ini sekaligus menepis adanya informasi yang beredar bahwa hampir sebagian besar mahasiswa yang mendapatkan beasiswa NTB adalah warga Pulau Sumbawa. Pihaknya, menegaskan bahwa tahapan seleksi dibuka secara transparan. Mulai dari sosialisasi, pendaftaran, sampai seleksi administrasi pun diberikan ruang kepada calon awardee untuk mengetahui alasan kenapa mereka lulus dan tidak lulus seleksi.

”Tidak benar dominan warga Pulau Sumbawa persentasi mahasisswa yang mengikuti program beaiswa NTB adalah tertinggi dari Kota Mataram, Lombok Timur, Sumbawa, Kota Bima Dompu dan paling sedikit KLU, Sumbawa Barat,“ tegasnya

Ia menyebut BSU sebelumnya ada sekitar 6 ribu pendaftar, yang lulus administrasi 3 ribu dan lulus hanya 1.030 orang. Ribuan yang tidak lulus diberikan ruang atau masa sanggah, sehingga mereka tahu alasan kenapa tidak lulus setelah diverifikasi. Kendati demikian untuk tahun 2023 mendatang, BRIDA hanya mendapat anggaran sebanyak Rp 32 miliar. Di mana anggaran ini difokuskan untuk membiayai mahasiswa yang saat ini sedang menempuh pendidikan baik dalam maupun luar negeri. Sehingga pada tahun depan, BRIDA tidak lagi membuka seleksi penerimaan mahasiswa baru untuk keluar negeri.

”Tahun 2023 tidak ada anggaran untuk mahasiswa baru, pembiayaan beasiswa baru keluar negeri sudah disetop,“ ujarnya

Untuk diketahui lanjut Muslim ada, dua beasiswa yang diprogramkan Pemerintah Provinsi NTB. Pertama beasiswa tujuan luar negeri yang disebut beasiswa umum (BSU) dan beasiswa dalam negeri atau khusus. Untuk program BSU memiliki tiga kategori diantaranya ketegor A merupakan beasiswa yang dibiayai secara penuh (fully funded). Kemudian kategori B yaitu beasiswa yang dibiayai secara sebagian atau partial funded dan kategori C yakni beasiswa untuk short course, intersip dan program pengembangan diri yang pendanaannya bisa partial funded atau fully funded.

”Anggaran tahun ini sekitar 35 miliar termasuk administrasi dan program rumah bahasa. Kalau yang beasiswa sekitar Rp 28-29. Anggaran beasiswa ke luar negerinya sekitar 25 miliar. Sisanya Rp 6 miliar) dalam negeri, dan sisanya (Rp 4 miliar lagi untuk rumah bahasa,“ terangnya. (cr-rat)

Komentar Anda