398 Siswa SMKN 1 Prateng Siap Ikuti UNBK

SIAP UNBK: Siswa SMKN 1 Prateng dipastikan siap mengikuti UNBK tahun ini (Apenk/Radar Lombok)

PRAYA–Sebanyak 398 orang siswa di SMKN I Praya Tengah (Prateng) Lombok Tengah (Loteng) siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Dari jumlah tersebut, tergabung dalam lima jurusan, yakni jurusan Perkantoran, Akuntansi, Pemasaran, Multi Media dan Perbankan.

Kepala SMKN 1 Praya Tengah, Khaerul Akhmad, Jum’at kemarin (10/3) mengatakan, kini pihaknya terus memantapkan kesiapan siswa dalam mengikuti UNBK pada bulan awal April mendatang. Pihaknya dua pekan lalu juga sudah melaksanakan ujian praktik.

Dimana untuk ujian praktik ini, jelasnya, tim asesor atau penguji ada yang berasal dari luar sekolah. Namun begitu, ada juga yang bersalan dari internal sekolah sendiri. Dimana tim penguji dari luar diantaranya dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Baca Juga :  Listrik Padam, Simulasi UNBK Terganggu

Dari Dudi sendiri, pihaknya melakukan kerjasama dengan pihak BRI dan BPR LKP Praya untuk jurusan perbankan, perkantoran dan akuntansi. Selanjutnya untuk jurusan yang lain, pihaknya telah menggalang kerjasama dengan Smile Mataram.

[postingan number=3 tag=”unbk”]

“Jadi kita sudah melakukan pemantapan, baik melibatkan internal sekolah ataupun di luar sekolah,” sebutnya.

Pelaksanaan ujian praktik ini, digelar selama dua pekan lebih. Ini karena masing-masing jurusan ada yang dua hari dan ada juga yang tiga hari. Proses praktikum berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah diberikan pihak sekolah.

Baca Juga :  13 SMP Diajukan Ikut UNBK

Ia menambahkan, untuk memperlancar jalannya praktik, pihaknya sebelumnya sudah mengumpulkan semua wali siswa. Dimana hasil kesepakatan yang tercetus yakni, masing-masing siswa mengeluarkan Rp 175, dan itu diarahkan untuk honor para asesor selama pelaksanaan praktik berlangsung. 

“Jadi ini kami lakukan, berdasarkn hasil kesepakatan dengan semua wali siswa dan guru demi memperlancar proses praktikum,” sebutnya.

Hanya saja dari hasil kesepakatan tersebut, tidak semuanya siswa yang sudah mengumpulkan dana itu. Malah sampai saat ini lebih banyak yang belum. Namun dalam hal ini pihaknya tidak bisa memaksakan siswa. (cr- ap)