39,1 Persen Balita Loteng Terjangkit Stunting

Ilustrasi Stunting
Ilustrasi

PRAYA—Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Tengah (Loteng) mengakui bahwa saat ini penyakit stunting atau kekurangan gizi tidak hanya terjadi di wilayah Desa Dakung, Kecamatan Praya Tengah saja. Bahkan pihak Dikes mensinyalir jika penyakit anak kerdil tersebut hampir merata di semua desa yang ada di Lombok Tengah.

BACA JUGA: Wapres Percaya Gubernur NTB Terpilih Bisa Atasi Stunting

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dikes Lombok Tengah, H. Omdah, bahwa permasalahan stunting ini oleh pemerintah menjadi titik fokus yang akan ditangani. Karena di Lombok Tengah sendiri menurut hasil survey dari Dikes mencapai 39,1 persen dari jumlah Balita yang ada di daerah tersebut.

Baca Juga :  Rosita, Penderita Penyakit Langka Butuh Bantuan

“Memang sebegitu jumlahnya, dan saya kira di semua desa sama seperti itu untuk penderita penyakit stunting ini. Makanya kita dari pemerintah daerah bekerjasama dengan semua elemen untuk mencegah berbagai persoalan ini agar kedepan tidak semakin tinggi,” ungkap Omdah kepada Radar Lombok saat ditemui di Lapangan Muhajirin Praya, belum lama ini (6/7).

Lebih jauh disampaikan, masih tingginya angka penyakit stunting di Loteng, tidak terlepas dari kurangnya kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan. Terutama bagi para ibu yang sedang mengandung tidak pernah mengatur pola makannya, sehingga saat melahirkan membuat mereka mengalami permasalahan yang menggangu fisik sang anak.

Baca Juga :  Wabup Loteng Bantu Bocah Pengidap Kanker Tulang

“Ini merupakan dampak atas pola pengelolaan atau penanganan anak pada sekian puluh tahun yang lalu yang dilakukan oleh ibunya sendiri. Mulai dari kurangnya penanganan ibu hamil yang mulai seribu hari pertama kelahiran, hingga belum siapnya melahirkan, serta rentetan penyakit yang diderita oleh ibu melahirkan tersebut,” jelasnya.

Komentar Anda
1
2