MATARAM–Program identifikasi bakat atlet DBON pada cabang olahraga (Cabor) Menembak yang digelar Kemenpora RI, diikuti 300 peserta.
Tampak para peserta begitu antusias mengikuti serangkaian seleksi yang berlangsung di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan, Kota Mataram, Provinsi NTB.
“Kami sangat bersyukur NTB kembali mendapat kesempatan menjajal seleksi atlet DBON. Kali ini Cabor Menembak, nanti selanjutnya Panjat Tebing, dan sebelumnya Atletik,” kata Kepala Dispora NTB, Tri Budiprayitno, Selasa (21/5).
Dikatakannya, program yang digelar Kemenpora ke setiap daerah ini sangat bagus. Apalagi yang disasar merupakan anak usia dini. Sehingga kesempatan bagi anak yang lulus seleksi nantinya bisa mengembangkan bakatnya.
Identifikasi bakat diikuti 300 pelajar usia 9 sampai dengan 12 tahun. Seleksi dilaksanakan selama dua hari, yakni Selasa-Rabu, 21 Mei — 22 Mei 2024. Dimana nantinya dari 300 pelajar tersebut, akan diambil 10 anak yang dinilai berbakat.
Talent identification merupakan salah satu program Kemenpora yang bertujuan untuk menjaring dan mencetak atlet-atlet baru, untuk nantinya dapat berprestasi hingga tingkat internasional.
Seleksi identifikasi bakat menembak menggunakan 3 jenis tes, yaitu tes antropometri, tes biomotorik, dan tes keterampilan.
Dari 3 item tes tersebut, adalah pengukuran tinggi badan, berat badan, denyut nadi, kelenturan, reaksi, keseimbangan, daya tahan otot.
Selanjutnya tes daya tangkap dan konsentrasi, tes kecepatan daya ingat, tes akurasi-koodrinasi, dan tes koordinasi mata dan tangan.
“Dengan seleksi ini, tentu akan muncul atlet baru yang hebat,” ujarnya.
Sementara Ketua Perbakin Kota Mataram, H Didi Sumardi mengatakan, langkah Kemenpora memajukan olahraga dinilai sudah tepat. Pasalnya, calon atlet yang diseleksi sebagian besar dari usia dini, dengan menyasar 10 Sekolah Dasar di Kota Mataram.
Apa yang dilakukan Kemenpora ini sejalan dengan program Perbakin Kota Mataram. Artinya, atlet Menembak Kota Mataram basisnya memang di murid Sekolah Dasar (SD), sehingga seleksi semacam ini dinilai sangat tepat untuk pengembangan bakat atlet.
“Kita punya basis atlet di Sekolah Dasar. Kemudian sekarang Kemenpora mendukung kita lewat program pencarian bakat DBON. Ini sangat luar biasa, semoga lahir atlet andal,” tutupnya. (rie)