28 Kasus Baru Postif, 22 Sembuh dan Dua Orang Meninggal

UPDATE : Data peta perkembangan Covid-19 tanggal 08 Oktober 2020.

MATARAM – Kasus baru positif Covid-19 di Provinsi NTB masih mengalami peningkatan.

Data Gugus Tugas Provinsi NTB pada Kamis (8/10/2020) tercatat ada 28 orang tambahan kasus baru positif, dua orang kasus baru meninggal dan 22 orang pasien sembuh. Adanya tambahan kasus baru baru positif tersebut setelah pemeriksaan 243 sampel di Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR RS Unram, Laboratorium PCR Genetik Sumbawa Technopark, Laboratorium PCR RSUD Kota Mataram, Laboratorium PCR RSUD Dr R Soedjono Selong, Laboratorium PCR Prodia Mataram, Laboratorium TCM RSUD HL Manambai Abdulkadir, Laboratorium TCM RSUD Dr.R.Soedjono Selong, Laboratorium TCM RSUD Dompu, dengan hasil 214 sampel negatif, 1 sampel positif ulangan, dan 28 sampel kasus baru positif Covid-19. Rinciannya, dari Mataram satu orang, Lombok Timur empat orang, Sumbawa Barat tujuh orang, Sumbawa satu orang, Dompu sepuluh orang, Kabupaten Bima dua orang dan Kota Bima tiga orang.

Sementara tambahan kasus baru meninggal dunia di hari yang sama sebanyak dua orang berasal dari Lombok Timur satu orang dan Kabupaten Bima satu orang. Mereka adalah pasien nomor 3471 atas nama S, perempuan, usia 55 tahun, penduduk Desa Keselet Timur, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Pasien memiliki penyakit komorbid. Satu lagi pasien nomor 3481 atas nama R, perempuan, usia 65 tahun, penduduk Desa Dena, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima. Pasien memiliki penyakit komorbid.

Sedangkan 22 orang pasien selesai isolasi dan sembuh dari Covid-19 di hari yang sama juga setelah melalui tahapan uji swab dua kali negatif. Rinciannya, Mataram delapan orang, Lombok Barat satu orang, Lombok Tengah satu orang, Lombok Timur lima orang, Sumbawa Barat satu orang dan Kabupaten Bima enam orang. “Dengan adanya tambahan 28 kasus baru terkonfirmasi positif, 22 tambahan sembuh baru, dan dua kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (8/10/2020) sebanyak 3.508 orang, dengan perincian 2.794 orang sudah sembuh, 205 meninggal dunia, serta 509 orang masih positif,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi melalui press release pada Kamis malam.

Hingga rilis ini dikeluarkan, jumlah kasus suspek sebanyak 11.838 orang dengan perincian 331 orang (2%) masih dalam isolasi, 60 orang (1%) masih berstatus probable, 11.447 orang (97%) sudah discarded. Jumlah kontak erat yaitu orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 26.685 orang, terdiri dari 2.920 orang (10%) masih dalam karantina dan 23.765 orang (90%) selesai karantina. Sedangkan pelaku perjalanan yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 83.291 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 1.345 orang (2%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 81.946 orang (98%).

Sekda juga tidak henti-hentinya mengingatkan dan mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan tidak menganggap remeh bahaya Covid-19. Virus ini berpotensi menulari siapa saja, tanpa pandang bulu, terutama mereka yang tidak disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Terlebih gejala umum terpapar Covid-19 sangat sulit untuk dikenali, tidak hanya deman tinggi, sesak napas atau gangguan pernapasan saja, tetapi juga seringkali sangat mirip dengan penyakit komorbid lain, seperti jantung, DB, tipes serta batuk/pilek, asam lambung dan penyakit pencernaan lainnya. Guna meminimalkan risiko kematian, diharapkan kepada warga yang mengalami gejala awal penyakit-penyakit tersebut agar lebih dini memeriksakan diri pada petugas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat.
Selain itu, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, maka langkah pencegahan dan pengobatan paling penting yang dapat dilakukan saat ini adalah tetap taat, disiplin dan waspada terhadap penyebaran Covid-19. Setiap orang wajib menjaga dirinya dan orang-orang disekitarnya dengan menerapkan 3M dan 1T, yakni mamakai masker, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, menjaga jarak minimal dua meter serta tidak berkerumun atau menjauhi keramaian. “Demikian juga bagi pengelola fasilitas publik dan pusat-pusat kegiatan ekonomi masyarakat untuk memperhatikan, mengawasi serta menyediakan sarana pencegahan penyebaran Covid-19 sesuai protokol kesehatan yang telah ditetapkan,”katanya seraya mengimbau. (sal)

Komentar Anda