SELONG—Hujan lebat yang terjadi di beberapa wilayah di Lombok Timur (Lotim) menyebabkan terjadinya bencana banjir, Sabtu lalu (7/10). Salah satunya di Dusun Bilasundung, Desa Paokmotong, Kecamatan Masbagik. Kondisi ini menyebabkan sekitar 250 rumah warga yang ada di wilayah itu terendam banjir. Bahkan air sampai masuk ke rumah warga.
Ketinggian air sekitar 30 sampai 45 cm atau setinggi lutut orang dewasa. Warga sekitar langsung panik dan berupaya untuk menyelamatkan barang berharga mereka.
Selain itu, petugas setempat seperti Babinsa, dan pihak terkait lainnya langsung turun membantu warga untuk menyelamatkan barang-barang berharganya.
Camat Masbagik, M. Parhi, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya bencana Banjir yang terjadi di Dusun Bilasundung itu. Kejadian ini katanya, mengakibatkan sekitar 250 unit rumah warga terendam air. “Sudah kita tangani. Dan hari itu juga airnya langsung surut,” ungkap Parhi, Minggu (8/10).
Lebih lanjut dikatakan, banjir yang merendam sekitar 250 rumah warga ini dikarenakan saluran irigasi yang tidak berfungsi dengan baik . Selain kondisi irigasi yang menyempit, banjir juga dipicu karena tumpukan sampah yang dibuang sembarangan oleh warga.
Karenanya, air pun tidak mengalir lancar, sehingga meluap ke pemukiman warga. “Selain karena saluran air menyempit, penyebab lainnya juga karena tumpukan sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat,” imbuhnya.
Untuk mencegah terjadinya kondisi yang semakin parah, pihak terkait seperti petugas Koramil dibantu warga langsung berupaya untuk mengangkat tumpukan sampah yang menutupi saluran drainase. Perlahan air pun mulai surut setelah saluran drainase berfungsi normal.
“Hari itu juga banjir langsung berhenti. Datangnya itu biasa ketika hujan. Dipastikan tidak ada warga yang harus sampai mengungsi,” katanya seraya memastikan, banjir yang terjadi di Bilasundung tidak sampai menimbulkan kerugian material.
Agar kejadian ini tidak terulang kembali, diperlukan kesadaran masyarakat setempat. Para warga disarankan supaya tidak lagi membuang sampah secara sembarangan.
“Kita akan turun melakukan sosialiasi ke masyarakat. Mereka terus kita imbau supaya tidak lagi membuang sampah di drainase. Karena banjir ini disebabkan oleh kesalahan kita sendiri. Makanya kita terus berikan penyuluhan,” lanjutnya.
Setelah kejadian itu, pihaknya pun telah membuat laporan untuk disampaikan ke dinas terkait di Pemkab Lombok Timur. Laporan itu akan disampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), termasuk ke LHK. Dari laporan itu, dinas terkait diminta supaya segera mencari solusi agar banjir serupa tidak terjadi kembali.
“Kita laporkkan dulu, bagaiman solusinya. Karena ada beton yang juga harus di bongkar. Termasuk juga melakukan pelebaran, mengeruk supaya saluran drainase bisa lebih dalam. Caranya hanya seperti itu,” tutup Parhi. (lie)