24 WNA Dideportasi Sepanjang Tahun 2020

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram, Syahrifulloh(Dery Herjan/radarlombok.co.id)

MATARAM – Di tengah situasi pandemi Covid-19, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram berkomitmen untuk melakukan pengawasan dan penegakan hukum keimigrasian.

Komitmen ini dapat dilihat dari upaya Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram sepanjang tahun 2020 ini melakukan tindakan administratif keimigrasian (TAK) berupa deportasi kepada 24 warga negara asing (WNA). Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram Syahrifullah mengatakan, deportasi dilakukan karena WNA melebihi masa izin tinggal/overstay atau melakukan tindakan yang meresahkan masyarakat. WNA yang paling banyak dideportasi yakni WN Malaysia sebanyak 11 orang. Selanjutnya 3 WNA Rusia, 3 WNA Bulgaria, dan 2 WNA Selandia Baru. “Ada pula WN Maroko, Inggris, Australia, dan Belgia masing-masing 1 orang juga kita deportasi serta 1 orang WNA dwi kewarganegaraan yakni Australia dan Swiss, namun karena orangtuanya tinggal di Australia kita deportasi ke Australia,” kata Syahrifullah dalam keterangan pers ‘Capaian Kinerja Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram 2020’ di Mataram, Senin (28/12).

Syahrifullah menerangkan, salah satu kasus deportasi yang menyedot atensi media nasional adalah deportasi 3 WN Rusia yang mengamen di Pasar Kebon Roek, Ampenan, Mataram. Kasus tersebut juga sempat viral di media sosial pada pertengahan tahun 2020.

Dari keseluruhan WNA yang dideportasi tersebut didominasi pelanggaran pasal 75 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, yakni WNA melakukan kegiatan berbahaya dan patut diduga membahayakan keamanan dan ketertiban umum atau tidak menghormati atau tidak menaati peraturan perundang-undangan.

“Ada juga yang overstay sehingga dilakukan Tindakan Administrasi Keimigrasian (TAK) berupa pendeportasian dan penangkalan,” terangnya.

Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram juga mengintensifkan pengawasan orang asing di Pulau Lombok dengan menjalin kerja sama dalam wadah Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) yang saat ini telah menjangkau seluruh kecamatan di Pulau Lombok. (der)

Komentar Anda