2022 Angka Kemiskinan NTB Diprediksi Tetap Naik

Ahsanul Khalik (NASRI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Angka kemiskinan di NTB masih menjadi persoalan serius beberapa tahun terakhir ini. Pasalnya, persentasenya selalu mengalami peningkatan. Bahkan di tahun 2022 ini diprediksi tetap mengalami peningkatan walaupun tidak tinggi.

“Kemungkinan naiknya tetap ada. Tapi kami yakin kenaikannya tidak terlalu tinggi. Karena kerja keras dan program yang berjalan sepanjang 2021 sudah sangat baik,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) NTB H Ahsanul Khalik, Kamis (6/1).

Dikatakannya, persentase angka kemiskinan di NTB pada Maret 2021 lalu berada di angka 14,14 %. Angka ini disebabkan oleh banyak indikator, diantaranya, beruntunnya beberapa bencana alam dan non alam beberapa tahun ini. Namun demikian, Pemerintah Pusat tetap perhatikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat melalui sejumlah bantuan.

Baca Juga :  Kapolda NTB Dijabat Brigjen Djoko Poerwanto, Ini Profilnya

Dengan begitu, persentase di tahun 2021 tersebut diyakini tidak akan meroket terlalu tinggi pada Maret 2022 nanti. Hal ini dilihat dari kerja keras dan program yang berjalan sepanjang 2021 yang cukup baik. Diantaranya dengan perbaikan data kemiskinan serta penerimaan bantuan oleh pemerintah kabupaten/kota secara terus menerus.

“Perhatian Pemkab dan Pemkot juga besar pengaruhnya. Konsistensi para pimpinan daerah ini sangat kita apresiasi,” lanjutnya

Seperti diketahui, rilis BPS soal angka kemiskinan di publikasikan setiap bulan Maret, sehingga pihaknya saat ini masih menunggu rilis tersebut. Namun demikian, kerja keras sepanjang 2021 hingga awal 2022 ini masih ada kesempatan untuk memperbaiki kemiskinan di NTB.

Baca Juga :  Logistik MXGP Samota Tiba 17 Juni 2022

Ahsanul lantas berharap, walapun tetap ada kemungkinan naik jumlah penduduk miskin pada tahun 2022 ini, namun paling tidak kenaikannya tidak terlalu meroket. Dengan adanya kerja keras dan beberapa program yang sudah berjalan di tahun 2021 lalu.

 “Mudahan- mudahan persentase kemiskinan kita di NTB masih tetap pada angka 14,14 %, seperti angka pada Maret 2021 lalu,” harapnya. (rie)

Komentar Anda