2020 Kuota Rumah Subsidi Terbatas

2020 Kuota Rumah Subsidi Terbatas
Salah satu rumah subsidi yang berada diseputaran Lombok Barat.(ist/)

MATARAM – Pembangunan rumah murah atau subsidi bakal di 2020 ini kuotanya sangat terbatas. Diperkirakan sebelum Juni 2020, kuota untuk rumah subsidi sudah habis terjual. Alokasi yang sedikit, sementara peminat masyarakat membeli rumah subsidi cukup tinggi tidak sebanding dengan kuota yang diberikan pemerintah pusat.

“Anggaran subsidi yang disiapkan pemerintah di 2020 ini terbatas tidak mencukupi kebutuhan rumah murah. Padahal, pembeli rumah murah cukup banyak,  terutama bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR),” kata Ketua Real Estate Indonesia (REI) NTB H Heri Susanto, Rabu (22/1).

Heri menyebut, pemerintah pusat mengalokasikan anggaran untuk subsidi program rumah subsidi di 2020 sekitar Rp 11 triliun untuk alokasi nasional.  program rumah subsidi ini tidak ada diberlakukan kuota per daerah. Melainkan, secara gelondongan di alokasi untuk nasional. Bagi daerah yang cepat serapan dan realisasi di perbankan untuk akad rumah subsidi, maka daerah tersebut berpeluang menarik kuota lebih banyak. Alhasil, daerah yang lambat melakukan proses akad jual beli, maka akan mendapatkan alokasi lebih sedikit, karena ditarik oleh daerah lain yang lebih cepat proses realisasinya.

Heri menyebut bahwa pada 2019 lalu meski ada penambahan kuota untuk rumah murah, karena permintaan masyarakat yang cukup banyak. Sehingga bank BTN dipilih sebagai salah satu penyalur pembiayaannya, meskipun, jumlahnya terbatas.

“Prediksi saya di bulan ke 5-6 kuota perumahaan subsidi akan habis untuk tahun ini,” ucapnya.

Untuk diketahui, anggaran 2020 sebesar Rp 11 triliun tersebut bahkan sebagian sudah terpakai untuk menutupi pembiayaan tahun 2019. Dengan sisa anggaran tersebut, diprediksi hanya cukup untuk membiayai sekitar 90.000 unit rumah subsidi secara nasional.

“Belum kami kalkulasi (kuota di NTB, red), karena beberapa bank nasional masih menunggu kepastian sharing dari pusat,” tuturnya.

Kendati demikian, perusahaan pengembang tengah berupaya untuk meminta tambahan kuota kepada pemerintah, agar cukup memenuhi permintaan rumah murah bagi MBR di NTB.

“Kami terus berusaha utk meminta ke pemerintah pusat, namun hasilnya belum tahu sejauh ini seperti apa, apakah ada penambahan atau tidak,” imbuhnya. (dev)

Komentar Anda