2017, KLU Targetkan Akino

H Najmul Akhyar (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG-Pemkab Lombok Utara terus berupaya memperbaiki kualitas layanan kesehatan yang lebih baik.

Diindikasikan, dengan indikator kinerja jumlah kasus kematian ibu yang ditargetkan pada 2017 nol. Jumlah kematian bayi (0-1 tahun) dengan target kinerja bisa diturunkan menjadi 10 kasus per tahun. Dari target ini, untuk mengulang kembali bahwa Lombok Utara selama dua tahun terakhir dengan rentang waktu antara tahun 2011 hingga awal tahun 2013 mampu memenuhi target program Angka Kematian Ibu Nol (AKINO).

Tercapai pada awal 2013 lalu. Namun tahun-tahun berikutnya Akino tidak bisa dicapai. Hal inilah yang menjadi salah satu prioritas Pemkab Lombok Utara untuk mewujudkannya kembali pada 2017 mendatang. “Kita pernah mencapai Akino ini dan kita berharap akan tercapai lagi 2017 nanti,” ujar Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar, kemarin (14/11).

Menurutnya, meskipun Akino tidak terwujud, namun angka kematian ibu di Lombok Utara sejauh ini sangat sedikit. Hal ini akan diwujudkan dengan pembangunan dan peningkatan di sektor kesehatan. ”Kita upayakan Akino bisa terwujud lagi,” cetusnya.

Selain itu, kasus gizi kurang dengan target kinerja 0,75 persen, ibu hamil kurang energi kronis dengan target kinerja 15 persen, angka kesakitan malaria per 1.000 penduduk sebesar 0,2, angka kesakitan tubercolosis per 1.000 penduduk sebesar 0,5, persentase rumah tangga dengan PHBS dapatkan ditingkatkan menjadi 50 persen dan persentase dengan dokter desa mencapai 70 persen. Pencapaian sasaran ini diupayakan melalui optimalisasi pendekatan promotif preventif, revitilitasi posyandu, pendekatanan layanan berbasis desa, penyediaan satu dokter satu desa, pemenuhan pelayanan sesuai standar pelayanan minimal, penyediaan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan promosi kepsertaan mandiri pada masyarakat mampu.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Lombok Utara, H Suhardi menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mewujudkan kembali Akino di 2017. Beberapa langkah yang sudah disiapkan Dikes adalah mempercepat realisasi satu dokter satu desa, penambahan ambulancs desa di mana pada 2016 sudah ada enam unit ambulancs baru dan akan ditambah 10 unit pada 2017 mendatang.

Kemudian menambah ketersediaan dokter di Lombok Utara yang pada 2016 ada penambahan dokter empat orang dan di 2017 akan ditambah lagi 16 orang. Selain di sektor sarana dan SDM, Dikes juga akan melakukan pembenahan di Puskesmas seperti pemeraataan distribusi petugas, setiap petugas puskesmas membina satu dusun dalam rangka kontak keluarga. “Kita juga akan melakukan penambahan puskesmas di kawasan tiga gili dan Akar-Akar,” katanya.

Pihaknya juga akan membentuk Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dengan call centre. Dengan membuat posko PSC (Publik Safety Center). ”Intinya setiap ada keluhan masyarakat langsung direspon cepat,” pungkasnya. (flo)

Komentar Anda