2016, Realisasi Dana KUR Mencapai Rp 1,933 Triliun

H. Zainul Islam (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun2016 berhasil melampaui target plafon yang sudah ditentukan. Sebanyak 86.436 orang debitur di NTB mendapatkan KUR dari tiga lembaga perbankan. Dari target penyaluran KUR pada tahun 2016 sebesar Rp1,522 triliun, sebanyak tiga perbankan berhasil menyalurkan KUR tembus diangka Rp1,933 triliun lebih.

“Realisasi KUR tahun 2016 jauh melampaui target,“ kata Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Provinsi NTB, H. Zainul Islam, Selasa (3/1).

Berdasarkan data Dinas KUMKM Provinsi NTB, hingga Desember 2016, realisasi KUR mencapai Rp1.933.291.000.000 dari target atau plafond sebesar Rp1.522.144.000.000. Dari jumlah 1,933 triliun realisasi KUR tahun 2016, sebagian besar untuk debitur kredit mikro yang besarannya maksimal Rp25 juta. Jumlah debitur KUR mikro sebanyak 85.611 orang atau 130 persen dengan total nilai kredit mikro yang tersalurkan senilai Rp1.432.476.000.000.

Baca Juga :  Dana Tunggakan Sertifikasi Guru tak Cukup

Zainul mengatakan, dari tiga bank sebagai penyalur KUR di tahun 2016 diantaranya BRI, BNI dan Bank Mandiri, untuk KUR mikro dan kur ritel sebagian besar disalurkan oleh Bank BRI yang tembus diangka Rp 1,327 triliun lebih dengan jumlah debitur sebanyak 79.551 orang. Sementara untuk KUR ritel Bank BRI menyalurkan kepada 1.350 orang debitur dengan nilai KUR sebesar Rp185.899.000.000. “Untuk BRI saja di NTB menyalurkan KUR mikro dan ritel mencapai Rp1,513 triliun,“ sebut Zainul.

Selain Bank BRI, lanjut Zainul, penyaluran KUR mikro yang dilakukan Bank Mandiri juga tembus mencapai Rp103.854.000.000 yang diberikan kepada 6.021 orang. Sementara untuk KUR ritel, Bank Mandiri merealisasikan sebesar Rp153.817.000.000 kepada 1.700 orang debitur. Dengan demikian, Bank Mandiri berhasil menyalurkan KUR mikro dan ritel mencapai Rp257.671.000.000 atau 100 persen.

Baca Juga :  FITRA : Dana Aspirasi tak Punya Landasan Hukum

Sementara itu, Bank BNI menjadi lembaga perbankan yang menyalurkan KUR paling rendah, utamanya untuk mikro. Berdasarkan data Dinas KUMKM Provinsi NTB, BNI hanya memberikan KUR mikro kepada 39 orang debitur dengan nilai total kredit sebesar Rp1.335.000.000. Sementara untuk  KUR ritel, Bank BNI memberikan kepada 690 orang debitur dengan total nilai kredit sebesar Rp161.099.000.000.

Berdasarkan data realisasi KUR tersebut, Zainul mengakui jika penyaluran KUR masih didominasi di pusat perkotaan yakni di Kota Mataram. Selain itu, KUR lebih banyak sasarannya untuk sektor usaha perdagangan, dan jasa. Sementara sektor produktip unggulan daerah seperti pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan masih jauh dari harapan.

“Kita berharap KUR di tahun 2017 ini lebih banyak menyasar ke sektor unggulan daerah termasuk juga di daerah pinnggiran untuk menumbuhkan ekonomi baru masyarakat,“ harapny. (luk)

Komentar Anda