200 Vila Ditemukan Berdiri Tanpa Izin

Jalaludin (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lombok Tengah menemukan adanya 200 bangunan vila bodong atau dibangun tanpa izin. Ironisnya, vila yang terbangun ini merupakan investasi dari penanaman modal asing (PMA). Mereka membangun di lahan yang seharusnya tidak dibolehkan membangun.

Kepala DPMPTSP Lombok Tengah, Jalaludin mengungkapkan, geliat investasi di daerah itu kini berkembang pesat. Investasi ini dibuktikan dari realisasi retribusi izin persetujuan bangunan gedung (PBG) hingga bulan Mei ini, sudah 74 persen dan kebanyakan izin PBG ini untuk bangunan vila di wilayah selatan. “Tapi ini penting dilakukan pengawasan ketat karena selain yang sudah mengantongi izin, kita menemukan sekitar 200 vila dari PMA ternyata masih belum memiliki izin. Meski kita mempermudah urusan perizinan tapi kita juga harus selektif, terutama untuk mengatasi dampak lingkungan akibat pembangunan ini,” ungkap Jalaludin, Senin (19/5).

Baca Juga :  Pengunjung Embung Bidadari Dilaporkan Sakit Koreng

Dari hasil temuan DPMPTSP di beberapa lahan seperti lahan perkebunan atau perbukitan yang pembangunan seharusnya dibatasi, malah dijadikan tempat untuk membangun banyak vila. Ada juga modus lain bekerja sama dengan memanfaatkan rumah warga untuk diubah menjadi vila. “Kesulitannya kita ini berjumpa dengan pemilik vila karena kebanyakan pemiliknya orang luar. Ini penting menjadi perhatian kita bersama karena kalau kita tidak berpikir panjang bisa hancur lingkungan kita ini. Bahkan ada beberapa yang masuk kawasan perkebunan kini sudah mulai dibangun vila,” bebernya.

Baca Juga :  Barang Sering Hilang, Pedagang Pasar Karang Bulayak Resah

Menurut Jalaludin, sebelum mulai membangun seharusnya para investor harus mengantongi izin PBG. Meski pihaknya mengakui bahwa banyak investasi yang saat ini mulai berjalan sudah mengantongi PBG, karena pemkab memberikan kemudahan dalam mengurus izin investasi. “Tren investasi kita ini memang positif tapi perlu juga pengawasan ketat, agar kelestarian alam kita juga tetap terjaga. Makanya dengan adanya tim untuk investasi ini kita berharap pengawasan bisa terus ditingkatkan karena saat ini antusiasme dalam berinvestasi terutama bangunan-bangunan vila ini sangat tinggi sekarang ini,” tambahnya. (met)