MATARAM – Sebanyak 2.729 Jamaah Calon Haji (JCH) asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tergabung dalam Embarkasi Lombok telah tiba dengan selamat di Tanah Suci, Arab Saudi.
Para calon haji ini diberangkatkan dalam enam kelompok terbang (kloter), dengan kloter terakhir berasal dari Kabupaten Bima yang lepas landas pada Kamis (8/5) pukul 01.50 WITA.
Ketua Tim Bina Haji Reguler Kanwil Kementerian Agama NTB, Syukri, dalam konferensi pers di Asrama Haji NTB, Mataram, menjelaskan bahwa pemberangkatan para calon haji berjalan lancar. Ia menyampaikan bahwa secara umum kondisi kesehatan seluruh JCH yang telah tiba di Arab Saudi dalam keadaan baik.
“Berdasarkan laporan petugas haji di Tanah Suci, seluruh jamaah dalam kondisi sehat. Meskipun ada yang mengalami gangguan kesehatan, namun sifatnya ringan akibat adaptasi terhadap perubahan cuaca,” ungkap Syukri.
Sementara itu, jumlah JCH NTB yang belum diberangkatkan melalui Embarkasi Lombok sebanyak 1.818 orang. Mereka akan diberangkatkan dalam lima kloter tersisa, salah satunya Kloter 7 yang dijadwalkan terbang pada Jumat (9/5) pukul 13.50 WITA dari Bandara Internasional Lombok menuju Madinah. Kloter 7 terdiri dari 393 orang jamaah dan tujuh orang petugas, yang merupakan gabungan dari Lombok Tengah dan Lombok Timur.
Dari data yang dihimpun, jamaah tertua dalam kloter ini adalah Makiah alias Kicah, berusia 93 tahun asal Kecamatan Aikmel, Lombok Timur. Sedangkan jamaah termuda adalah Badrul Munir, berusia 25 tahun, berasal dari Kecamatan Masbagik, Lombok Timur. Kloter ini juga mencatat 108 jamaah lanjut usia (lansia), yang tergolong dalam kategori berisiko tinggi.
Pelaksana Harian Kepala Pelayanan Kesehatan Embarkasi Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram, Hairul Yamin, menyebutkan bahwa dari seluruh jamaah Kloter 7, sebanyak 62,5 persen masuk dalam kategori risiko tinggi.
“Rinciannya, 48 orang masuk risiko tinggi berat, 72 orang risiko sedang, 125 orang risiko ringan, dan 144 orang dalam kondisi sehat sepenuhnya. Namun, satu jamaah harus dirujuk ke RSUD Provinsi NTB karena hipertensi dan memerlukan observasi lebih lanjut,” jelas Hairul.
Proses pemberangkatan haji dari Embarkasi Lombok terus dipantau secara ketat oleh berbagai instansi terkait guna memastikan keselamatan dan kenyamanan para jamaah dalam menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. (rat/adv)