157.826 KK Terdampak Kekeringan



MATARAM-Bencana kekeringan yang melanda sebagai besar wilayah NTB pada musim kemarau tahun ini telah berdampak terhadap 157.826 kepala keluarga (KK) atau 570. 464 jiwa yang tersebar di sembilan kabupaten/kota.
Kepala BPBD Provinsi NTB, Sahdan mengatakan, sampai dengan 16 Agustus 2022 kabupaten/kota di NTB telah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan tahun ini. Sedangkan Provinsi NTB masih dalam proses penetapan status siaga darurat kekeringan. “Sebagian kabupaten/kota di Provinsi NTB sudah melaporkan terjadinya bencana kekeringan, dengan total terdampak sementara 74 kecamatan, 296 desa, 157.826 KK dan 570.464 jiwa,” terang Sahdan.


Sahdan menyebutkan, dari jumlah yang terdampak bencana kekeringan tahun ini tersebar di sembilan kabupaten/kota, kecuali Kota Mataram yang tidak terdampak kekeringan. “Tapi yang sudah menetapkan status siaga darurat yakni Kabupaten Bima, Kota Bima, Dompu, Sumbawa, Sumbawa Barat, Lombok Timur, Lombok Barat, dan Lombok Utara. Sementara dua kabupaten seperti Lombok Tengah dan Mataram belum menetapkan status siaga darurat kekeringan,” sebutnya.
Untuk Lombok Tengah sendiri, meski belum menentapkan status siaga darurat kekeringan. Namun beberapa wilayah telah dilanda kekeringan. “Di Lombok Tengah telah dilaporkan 8 kecematan dilanda kekeringan dengan jumlah desa sebanyak 82 desa meliputi 69.294 KK atau 273.622 jiwa,” tambahnya. 


Sementara di depalan kabupaten yang telah menentapkan status siaga darurat kekeringan seperti Lombok Utara tercatat sebanyak 4 kecematan dilanda kekeringan yang tersebar di 10 desa dengan jumlah KK terdampak sebanyak 4.464 KK atau 13.229 jiwa. Kemudian di Lombok Barat tercatat kekeringan sudah melanda di 5 kecematan tersebar di 12 desa dengan jumlah KK terdampak 3.340 KK atau 13.360 jiwa dan Lombok Timur tercatat wilayah yang dilanda kekeringan di 8 kecematan tersebar di 53 desa dengan jumlah KK terdampak sebanyak 39.669 KK atau 119.009 jiwa. 
Selanjutnya, di Kabupaten Sumbawa Barat kekeringan terjadi di 3 wilayah kecamatan yang tersebar di 9 desa dengan jumlah KK terdampak 1.676 KK atau 6.702 jiwa. Kabupaten Sumbawa tercatat kekeringan terjadi di 23 kecematan tersebar di 41 desa dengan jumlah KK terdampak sebanyak 17.419 KK atau 69.668 jiwa. Kabupaten Dompu kekeringan terjadi di 7 kecamatan tersebar di 30 desa dengan jumlah KK terdampak 8.899 KK atau 26.697 jiwa. Kabupaten Bima tercatat kekeringan terjadi di 11 kecamatan tersebar di 38 desa dengan jumlah KK terdampak 4.810 KK atau 22.538 jiwa. “Dan Kota Bima kekeringan terjadi di 5 desa, KK terdampak sebanyak 8.239 KK atau 25.640 jiwa,” beber Sahdan. 


Sahdan menyampaikan upaya sementara yang telah dilakukan dalam penanganan bencana kekeringan di NTB diantaranya melakukan rapat koodinasi siaga kekeringan antar intansi terkait. Kemudian, Pemprov NTB telah melakukan monitoring ke kabupaten kota terkait kesiapan menghadapi bencana kekeringan. “Dan beberapa kabupaten kota sudah melakukan pendistribusian air bersih ke lokasi terdampak kekeringan,” katanya. 
Di samping itu juga, kata Sahdan, pemprov juga tetap berkoodinasi dengan kabupaten/kota terkait dengan perkembangan dampak kekeringan. Serta melakukan koodinasi secara intens dengan BMKG terkait perkembangan cuaca. “Kita di BPBD NTB tetap melaporkan dan menyampaikan informasi yang dibutuhkan terkait dengan masalah kekeringan ini,” tutupnya. (sal) 

Komentar Anda