Katanya, Anggaran sebanyak Rp 2,9 Milyar itu harus dimanfaatkan untuk pembangunan atau rehab RKB dan fisik lainnya yang memang merupakan sebagai alat pendukung proses belajar mengajar. Sebab dalam hal ini, untuk persoalan kenyamanan siswa tentu tempat atau ruanga belajar yang harus diutasmakan. Sehingga bentuk bantuan fisik ini harus benar benar di manfaatkan pada pembangunan fisik setiap sekolah.
Disebutnya, bantuan yang bergulir pada 15 SD tersebut, adalah SD yang memang berhak mendapat bantuan fisik Rehab. Kenapa demikian, karena SD yang bersangkutan memiliki gedung atau RKB yang kurang layak, dan hal itu sudah menjadi pertimbangan yang matang, sehingga pusat pun merealisasikan apa yang dibutuhkan oleh SD yang bersangkutan. “SD kita yang 15 ini memang layak mendapat bantuan, makanya pusat juga merealisasikannya, ” Lanjut Sidik
Adapun untuk SD yang lainnya, bisa jadi akan diberikan bantuan ditahun yang akan datang. Karena disebutnya, bantuan yang seperti ini modelnya bertahap dan harus berdasarkan laporan yang ada, yang sesuai dengan fakta yang ada di SD yang bersangkutan. Sehingga, bantuan yang digelontorkan pihak Pusat pun tidak terkesan sia-sia nantinya. “Memang banyak SD kita, tapi kemungkinan akan dibantu secara bertahap, dan itu pun harus dilihat kondisi SD itu,” Tambahnya.
