125 UMKM Tenun Pringgasela Rambah Pasar Nasional

Manfaatkan Jualan di E-Commerce Nasional

tenun
TENUN : Salah seorang perajin tenun asal Lombok Tengah saat memproduksi kain tenun khas NTB yang sudah mulai populer di kancah nasional dan internasional. (IST/ RADAR LOMBOK)

MATARAM – Produksi kain tenun khas Nusa Tenggara Barat kembali menarik perhatian masyarakat konsumen di Indonesia. Salah satunya, karena berhasil masuk di salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia.

“Alhamdulillah, tenun khas NTB asal Pringgasela, Lombok Timur berhasil memasarkan produknya di salah satu e-commerce nasional,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi NTB Hj Putu Selly Andayani, Selasa kemarin (18/6).

Menurut Selly, dengan masuknya ratusan produk tenun asli Pringgasela di platform e-commerce nasional tentunya sangat membanggakan. Mengingat, jumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terlibat langsung di dalam e- commerce cukuplah banyak, namun masih sebatas pada kain tenun saja.

“Sebanyak 125 UMKM asal Pringgasela yang masuk di salah satu situs jual beli online nasional (e-commerce) dan semuanya fokus pada produk tenun,” ujarnya.

BACA JUGA: 2019 Lahan Tanam Tembakau Berkurang

Dikatakannya, tidak hanya pada tenun saja, tetapi pada beberapa produk UMKM lainnya juga akan menyusul. Selain itu, banyaknya pelaku usaha yang masuk di dalam platform e-commerce tersebut tidak terlepas dari dorongan stake holder terkait. Salah satunya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Disdag NTB, maupun Pemda terus menggenjot peran serta UMKM untuk meningkatkan pemafaatan pemasaran melaluji e-commerce alias situs online.

Selly mengaku bahwa salah satu cara yang dilakukan bersama Kominfo untuk mendorong pelaku UMKM adalah dengan mengadakan kegiatan ‘gerebeg’ pasar yang menyasar para pelaku usaha dan pedagang pasar di pasar tradisional.

Dijelaskan Selly, kegiatan ‘gerebeg’ pasar ini diadakan untuk membantu pelaku UMKM agar bisa membuka toko online dengan mudah. Dimana para pelaku usaha di NTB tidak hanya memasarkan produknya di dalam daerah saja secara manual, tapi kalau bisa sampai tembus ke luar negeri dengan memanfaatkan belanja online dan Disdag mendukung mereka secara penuh.

Lebih lanjut Selly mengatakan saat ini Pemprov NTB sudah memiliki platform digital market place, yakni, I-Shop NTB. Melalui aplikasi tersebut UMKM bisa lebih mudah untuk mempromosikan produknya, baik ke dalam maupun luar negeri. Namun, produk yang bisa dipromosikan melalui I-Shop NTB memiliki kriteria, yakni harus memenuhi standar yang sudah ditentukan.

“Untuk masuk di I-Shop, semua produk harus memiliki standarnya masing-masing. Jadi tidak sembarangan, apalagi produk itu tidak hanya dilihat oleh kita-kita saja, melainkan oleh konsumen di luar,” ujarnya.

Untuk diketahui, sejak pekan ini Dinas Perdagangan dan instansi terkait akan melakukan ‘gerebeg’ pasar di beberapa lokasi guna mendorong pelaku UMKM go internasional. Diantaranya, pasar Aikmel, pasar Masbagik, pasar Pringgabaya, pasar Mandalika, dan pasar Kebon Roek. Melalui program ini, target pedagang dan pelaku UMKM yang ingin dicapai minimal 2.000 pedagang.

Dalam program ini, para relawan pandu digital  pasar akan membantu para pelaku UMKM. Diharapkan setelah bisa berjualan online, masyarakat bisa lebih banyak pesanan dan meningkatkan pendapatannya sehari-hari.

“Kami optimis program ini bisa mendorong lebih banyak pelaku usaha yang mempromosikan produknya di pangsa internasional,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB H L Saswadi mengatakan masuknya ratusan UMKM di platform besar sebagai bentuk kembali bergairahnya ekonomi UMKM, khususnya, ekonomi menengah yang fokus digadang-gadang oleh pelaku usaha di NTB.

“Kami yakin, akan ada banyak UMKM yang bisa menjual produknya di platform besar e-commerce, bahkan kalau bisa di platform lainnya,” katanya.

Menurut Saswadi, sudah saatnya pelaku usaha di NTB memasarkan produknya melalui online. Mengingat manfaat yang didapatkan melalui platform online ini sangatlah besar. Salah satunya, tidak perlu memiliki toko offline, tidak perlu menghabiskan waktu yang panjang hanya untuk mempromosikan produk.

“Perkembangan zaman sudah berubah, dan pangsa pasar online sedang hits saat ini. Jadi tidak ada salahnya menggunakan platform ini, apalagi manfaat yang kita dapatkan sangat banyak,” katanya. (cr-dev)

Komentar Anda