MATARAM — Sebanyak 12 ribu lebih warga NTB mengidap sakit ginjal, dan harus rutin melakukan cuci darah di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB. Jumlah ini merupakan akumulasi pasien yang rutin melakukan pemeriksaan di RSUP NTB hingga tahun 2024.
“Kalau (pasien) dewasa dari data yang masuk ada 11 ribu sampai 12 ribu setahun. Artinya itu pasien lama bercampur yang baru. Yang kita tekan itu jangan sampai ada kasus yang baru,” kata Direktur RSUP NTB, dr Lalu Herman Mahaputra, saat dikonfirmasi Radar Lombok.
Menurut dr Jack, sapaan akrab Dirut RSUP NTB, khusus untuk anak pengidap gagal ginjal pihaknya sudah menerima 3 orang pasien sepanjang tahun 2024. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan tahun 2023,
yang sebanyak 7 orang pasien.
“Kalau anak-anak, tahun 2023 yang kita dapatkan 7 orang. Semoga nanti yang sudah kita lakukan cuci darah berangsur-angsur membaik. Kalau yang tahun 2024 ini baru dapatkan 3 orang,” ujarnya.
Penyakit gagal ginjal pada orang dewasa dinilai cukup lumrah dan biasa terjadi. Kebanyakan karena faktor diabetes dan hipertensi atau darah tinggi. Penyebab lainnya karena ada kuman dan tumor dalam ginjal pasien. Kemudian pola makan yang tidak sehat dan bermasalah di pankrease.
Dia menambahkan komplikasi penyakit diabetes menjadi salah satu yang menyebabkan kegagalan fungsi ginjal, sehingga harus dilakukan cuci darah atau hemodialis. “Kalau manis pada saat dewasa itu menyebabkan kencing manis. Salah satu faktor saja. Jadi kalau dewasa kencing manis ini faktor bawaan, keturunan. Tapi persentasinya tidak terlalu signifikan,” jelasnya.
Namun dr Jack heran, kenapa pasien gagal ginjal pada anak cukup banyak. Dia membenarkan konsumsi makanan manis sangat menggangu fungsi ginjal. Tapi bukan berarti manjadi penyebab utama. Gula sangat bagus untuk tubuh asal tidak berlebihan.
Yang pasti secara patofisiologi ada beberapa kemungkinan timbulnya penyakit gagal ginjal. Pertama karena adanya autoimun seperti lupus, infeksi yang berat hingga tumor yang melekat pada ginjal itu sendiri. Kondisi ini mengakibatkan fungsi ginjal itu menurun.
Karena fungsi ginjal menurun, maka dibutuhkan treatment lain untuk mengganti beban ginjal berupa cuci darah. “Manis itu penting tapi tidak boleh berlebihan. Kan nanti dia diubah jadi karbo. Kalau tidak ada karbo lemes dia nanti. Tapi tidak boleh berlebihan,” ujarnya.
Tapi memang konsumsi makanan manis sulit dilarang ke anak-anak. Maka dari itu fungsi dari