12 Hari Operasi Zebra, 652 Kendaraan Ditilang

AKP Ruben Palayukan (GAZALIE/RADAR LOMBOK)

SELONG—Operasi Zebra 2016 yang dilakukan Satlantas Polres Lotim sudah berjalan selama 12 hari. Selama operasi itu berlangsung, tercatat sebanyak 652 kendaraan yang ditilang petugas. Baik itu kendaraan roda dua, roda tiga maupun roda empat. Namun semua itu didominasi oleh kendaraan roda dua.

Pelaksanaan operasi ini sendiri mulai dilakukan sejak tanggal 16 Nopember lalu. Dan pelaksanaanya akan berakhir pada hari ini, Selasa (29/11). Dari ratusan kendaraan yang ditilang itu, disebabkan karena berbagai jenis pelanggaran. Mulai dari pengendara yang tidak menggunakan helm, tidak memiliki SIM, tidak membawa STNK dan berbagai pelanggaran lalu lintas lainnya.

“Operasi sudah berlangsung selama 12 hari, 652 kendaraan yang kita tilang. Namun 80 persen di dominasi oleh kendaraan roda dua,” ungkap Kasat Lantas Polres Lotim, AKP Ruben Palayukan, Selasa (29/11).

Diakuinya sejauh ini tingkat kesadaran para pengendara dalam berlalu masih terbilang rendah. Hal ini tentu menjadi perhatian serius semua pihak , khususnya   Lantas itu sendiri. Selain karena faktor rendahnya kesadaran, tingginya pelanggaran lalu lintas  maupun kecelakaan juga disebabkan karena jumlah kendaraan di wilayah Lotim yang kian waktu semakin menjamur. “Tingkat kesadaran para penendara masih rendah dan masih bawah,” terang Ruben.

Baca Juga :  Operasi Zebra Terus Berlanjut

Dari berbagi kasus pelanggaran berlalu lintas, maupun kecelakaan dalam berkendaraa, terutama selama operasi Zebra ini dilakukan , sejauh ini masih didominasi oleh kalangan pelajar. Dari semua pelanggaran itu,  hampir 60 persen pelanggaranya diketahui berstatus pelajar. Jenis pelanggaran yang dilakukan bermacam, seperti tidak menggunakan helm, melanggaran lalu lintas dan yang lainnya. “Mereka ini juga belum waktunya menggunakan kendaraan, karena belum diwajibkan untuk memiliki SIM,” terangnya.

Menyikapi semua persoalan ini kata dia, pihaknya telah melakukan segala upaya. Mulai dari sosialisasi  yang dilakukan setiap minggu ke semua satuan pendidikan, hingga berencana akan membentuk Tim Komunitas Lakalantas.

“Selain itu peran orang tua juga masih rendah. Selama ini mereka terlalu memberikan kebebasan ke anaknya untuk menggunakan kendaraan. Dinisilah juga peran tua, untuk memberikan kesadaran pada anaknya,” lanjutnya.

Selain itu, Ruben juga mengurai secara detail perbandingan jumlah kasus pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas antara tahun 2015 dan 2016 ini yang telah ditilang petugas . Terhitung dari awal Januari sampai dengan 27 Nopember tahun 2015 lalu , kasus pelanggaran berlalu lintas yang terdata di Lantas  Polres Lotim  yang ditilang mencapai 9. 005 kendaraan.

Baca Juga :  Jaksa Kembali Periksa Plt Kepala Disbudpar

Sementara untuk  kasus lakalantas jumlahnya sebanyak  408 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 81 pengendara yang meninggal dunia. Selanjutnya untuk yang priode yang sama terhitung dari awal Januari sampai 27 Nopember jumlah pelanggaran lalu lintas yang ditilang petugas sebanyak  7.769 kendaraan.

Angka yang tilang tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun peningkatan terjadi dalam kasus laka lantas. Jika tahun sebelumnya dengan piode yang sama  jumlah laka lantas 408 kasus dengan 81 pengendara meninggal, tapi di tahun 2016 ini  meningkat menjadi 453 kasus dan  82 pengendara yang tewas. Ini mengalami kenaikan sekitar 11 persen.

“Sementara selama operasi Zebra, jumlah lakalantas  sebanyak 7 kasus. 3 orang meninggal dunia, 1 luka berat dan 10 luka ringan. Bagi pengendara yang telah ditilang, mereka disidang di pengadilan,” terang Ruben seraya berpesan masyarakat memperhatikan keselamatannya. (lie)

Komentar Anda