SELONG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur Kabupaten Lombok Timur melantik 102 Kepala SD dan SMP. Pelantikan tersebut berlangsung di aula Dikbud Lombok Timur, Kamis ( 4 /5) Pelantikan tersebut dilakukan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lombok Timur Mugni, termasuk juga dihadiri Kadis Dikbud Izzuddin.
Kepala BKPSDM Mugni mengingatkan semua kepala sekolah yang dilantik agar tetap disiplin waktu saat bertugas. Termasuk juga supaya bisa menggunakan dana BOS sesuai peruntukkannya sesuai dengan Juklak dan Juknis. Baik itu untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah hingga membeli alat multimedia untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar. Serta hal – hal lain yang berkaitan dengan perkembangan dan kemajuan sekolah.
“ BOS adalah uang negara yang proses pencairannya sangat dipermudah. Tapi tanggung jawabnya dibebankan kepada pemerintah daerah. Artinya, jika satuan pendidikan keliru dalam menggunakan dana BOS maka pemerintah daerah tidak akan bisa mendapatkan opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dalam pengelolaan keuangan daerah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kadis Dikbud Lotim Izzudin menyampaikan selamat kepada kepala sekolah yang dilantik. Ia berpesan agar tetap amanah dalam bertugas di tempat yang baru. Mengingat hampir sekitar 70 persen guru penggerak berhasil diangkat menjadi kepala sekolah.” Saya berpesan kepada semua guru penggerak yang dilantik agar benar-benar menerapkan apa yang didapat selama delapan bulan mengikuti bimbingan pelatihan,” pintanya.
Saat ini terang dia, satuan pendidikan di Lombok Timur banyak yang belum menyusun perencanaan berbasis atau berdasarkan raport pendidikan. Oleh karena itu semua kepala sekolah yang dilantik agar mulai menyusun perencanaan berbasis raport pendidikan.”Kita meminta kepala sekolah untuk melakukan supervisi akademik yang dilakukan ke masing – masing satuan pendidikan agar terjalin kesinambungan yang baik antara kepala sekolah dan semua tenaga pendidik,” pesannya.
Ia juga mengingatkan agar setiap satuan pendidikan mendaftarkan diri untuk menjadi pelaksana IKM Mandiri. Hal tersebut menindaklanjuti apa yang menjadi harapan Kemendikbud. Mengingat hingga saat ini IKM Lotim masih berada di bawah Lombok Tengah. “ Akan saya pantau terus, agar setiap setiap sekolah yang Bapak Ibu pimpin melaksanakan IKM, tolong sepulang sekolah nanti adakan rapat internal untuk persiapan menjadi pelaksana IKM mandiri,” tegasnya.
Selain itu ia juga berpesan agar kepala sekolah memberikan ruang dan waktu kepada semua guru untuk dapat mengakses akun platform merdeka belajar dan Belajar.id. Mengingat sistem tersebut tetap terpantau perkembangannya oleh kementerian. “ Kalau tidak diakses, maka kita yang rugi karena ini yang mahal. Maka dari itu kepala sekolah wajib membimbing mengarahkan dan memberikan ruang dan waktu untuk para guru. Agar semua guru di satuan pendidikan bisa mengakses akun platform Merdeka Belajar,” tutupnya.(lie)