Lagi, 10 TKI Lotim Dideportasi dari Malaysia

SELONG—Para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) illegal asal Lotim masih banyak bekerja di Malaysia. Tak sedikit  dari para TKI pendatang haram ini yang dideportasi pihak Malaysia. Baru-baru ini, sebanyak 10 TKI illegal dari Lotim yang kembali dideportasi, karena izin tinggalnya telah habis.

“Sekitar ada 10 orang yang di deportasi TKI Lotim. Mereka TKI ilegal,” ungkap Sekdis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transimigrasi (Dissosnakertran) Lotim, Ridatul Yasa, Kamis (1/12).

Selama  2016 ini lanjutnya, jumlah TKI  ilegal  Lotim yang telah di deportasi dari Malaysia, kurang lebih sekitar 500 orang  . Dari semua itu  , tidak semuanya berangkat dari tanah air menggunakan jalur tidak resmi.

Baca Juga :  Ranperda Perlindungan TKI Masih Digodok

Ada juga  para TKI ini   berangkat dari tanah air  melalui jalur  prosedural . Namun di Malaysia mereka tinggal melebih izin kerja yang telah ditentukan. Mereka pun akhirnya memilih untuk menjadi TKI ilegal. “Seperti kata pak bupati, berangkatnya tidak ilegal, tapi di sana mereka bermasalah,” terang dia.

Banyaknya TKI ilegal di Lotim disebabkan karena berbagai masalah. Mereka sering kali ditipu oleh para calo, dengan diimingi-imingi gaji besar dan pekerjaan yang bagus. “Inilah yang memilih mereka ilegal, karena merasa gajinya lebih besar,” terangnya.

Praktik perekrutan TKI ilegal  ini kata dia tidak hanya melibatkan oknum yang ada di wilayah Indonesia. Namun jaringan perekrut TKI haram tersebut juga melibatkan para warga negara   Malaysia. Hal ini pun juga menjadi temuan Dissosnakertran itu sendiri.

Baca Juga :  104 TKI NTB Dideportasi

“Jadi para TKI ilegal di Malaysia dimanfaatkan oleh para majikannya untuk merekrut teman-teman sendiri . Pasti ada keuntungan dua pihak. Mereka yang merekrut, diberikan fee,” terang Yasa.

Sementara terkait  bantuan untuk keluarga para TKI yang tewas dalam tragedi kapal karam di parairan Batam beberapa waktu lalu, ia mengaku bantuan itu belum diberikan. Namun itu pasti akan diberikan ke pihak keluarga. Bahkan dalam minggu ini diupayakan bantuan itu akan diserahkan. “Anggaranya sudah ada. Tapi kita belum dapat dari Pak Bupati. Minggu ini, Insha Allah,” pungkas Yasa. (lie)

Komentar Anda